Bisnis.com, JAKARTA -- Perusahaan berbasis di Kalimantan Selatan, Hasnur Group berencana mengantarkan anak usahanya yang bergerak pada bidang pertambangan dan infrastruktur untuk melantai di bursa saham domestik pada tahun depan.
Anak usaha sektor pertambangan dan infrastruktur Hasnur Group tersebut adalah PT Hasnur Jaya Internasional yang saat ini memiliki tujuh entitas anak di sektor pertambangan, konstruksi, dan services untuk pertambangan.
Direktur Keuangan Hasnur Group Syamsul Bachri Djadi menyampaikan perseroan memperkirakan akan membutuhkan investasi sekitar Rp1,2 triliun—Rp1,4 triliun untuk pengembangan logistik sektor pertambangan di Kalimantan Selatan dan Sumatra Selatan.
“Dana tersebut akan kami gunakan untuk pembangunan storaging dan memperkuat pengangkutan batu bara. Kami ingin ekspasi logistik batu bara ke area Sumatra. Dari kebutuhan ini kami mempertimbangan fundraising-nya, salah satunya dari IPO,” ungkap Syamsul di Jakarta, Rabu (15/8/2018).
Syamsul menyampaikan, pengeluaran untuk investasi tersebut belum akan dikeluarkan dalam waktu dekat. Pasalnya, perseroan masih merampungkan perjanjian bisnis untuk membangun infrastruktur logistik di Sumatra Selatan.
Dia menyebut, perusahaan pun belum menunjuk underwriter untuk pelaksanaan IPO dan menargetkan dapat dilaksanakan pada tahun depan. Menurut perseroan, lini mining merupakan entitas yang paling mpan dari sisi aktivitas bisnis, sehingga diarahkan untuk IPO.
Adapun, Hasnur Jaya Internasional merupakan mencatatkan kepemilikan aset sebesar Rp3 triliun, dengan pendapatan Rp1,9 triliun dan laba sebesar Rp350 miliar. Pada semester I/2018, pendapatan perseroan telah mencapai Rp1,1 triliun, dengan laba bersih pada kisaran Rp200 miliar.
Hasnur Group berdiri pada 1966 dengan lini bisnis awal yaitu pengangkutan kayu bulat dari area produksi menuju Kota Banjarmasin, melalui sungai barito. Saat ini perseroan memiliki 5 lini bisnis yaitu kehutanan, pertambangan, pertanian, media, dan services pada sektor properti, kendaraan rental, penyewaan alat berat, dan IT.