Bisnis.com, JAKARTA — Keputusan Bank Indonesia pada pertengahan pekan ini diprediksi mampu menahan pelemahan indeks harga saham gabungan yang diprediksi berlanjut dalam beberapa hari ke depan.
Frederik Rasali, Vice President Research Artha Sekuritas memproyeksikan penurunan indeks harga saham gabungan (IHSG) masih akan berlanjut dalam beberapa hari ke depan. Akan tetapi, pelemahan berpotensi tertahan oleh keputusan Bank Indonesia (BI) pada Rabu (15/8/2018).
“Keputusan dari BI pada Rabu nanti kemungkinan dapat memberikan sentimen positif terutama terkait suku bunga dan tindak lanjut dari BI untuk menghadapi situasi seperti ini,” ujarnya saat dihubungi Bisnis.com, Senin (13/8/2018).
Frederik menilai fokus BI saat ini akan lebih kepada menstabilkan pergerakan nilai tukar rupiah dibandingkan menurunkan. Pasalnya, investor lebih fokus terhadap stabilisasi.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup melemah 215,927 poin atau 3,55% ke level 5.861,246 pada perdagangan, Senin (13/8/2018). Pergerakan terperosok ke zona merah sejak sesi pembukaan perdagangan.
Adapun, sejumlah saham emiten induk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terkoreksi lebih dari 5% pada penutupan perdagangan. Saham BBRI mengalami koreksi paling dalam dibandingkan dengan 20 emiten pelat merah induk lainnya dengan koreksi 7,37% ke level Rp3.140 per saham.
Kondisi hampir serupa dialami oleh BBNI yang terkoreksi 7,21% atau 575 poin ke level Rp7.400. Sepanjang periode berjalan 2018, harga saham tercatat mengalami koreksi 25,25%.
Sementara, 18 emiten induk BUMN lainnya juga kompak mengalami koreksi. Pelemahan paling rendah dicatatkan oleh PTBA dengan 0,82% atau 40 poin ke level Rp4.850.
