Bisnis.com, JAKARTA--Emiten peritel, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. berhasil membukukan pendapatan senilai Rp567 miliar pada Juli 2018.
Setyadi Surya, Sekretaris Perusahaan Ramayana Lestari Sentosa mengatakan, penjualan Juli 2018 adalah memanfaatkan momentum tahun ajaran baru pendidikan.
Adapun penjualan pada Juli 2018 lebih banyak ditopang oleh segmen fesyen.
Baca Juga
Setyadi mengatakan, penjualan pada Juli 2018 naik tipis dari Juli 2017. Dia mengatakan, nilai penjualan pada Juli 2017 senilai Rp563 miliar.
"Penjualan pada Juli 2018 naik tipis. Mengingat momentum Lebaran yang sangat berdekatan dengan tahun ajaran baru, sehingga aktivitas berbelanja cenderung kurang," ungkapnya saat dihubungi Bisnis, Senin (13/8/2018).
Adapun pertumbuhan rata-rata penjualan tiap toko (same store sales growth/SSSG) dari Januari-Juli 2018 mencapai 1,3% atau naik 3,3%. Peningakatan SSSG per Juli 2018 Ramayana dominan ditopang oleh pertumbuhan fesyen yang mencapai 10% sedangkan segmen supermarket turun 19,3%.
Setyadi mengatakan, penurunan pada segmen supermarket memang sudah diprediksikan, sebab perseroan memperkecil luas gerai supermarket. Dengan memperkecil luas supermarket, kata Setyadi, maka stock keeping unit (SKU) pun akan berkurang.
Strategi itu dilakukan Ramayana untuk mengurangi tumpukan inventory selama ini telah menjadi beban peritel. Selain itu, RALS juga akan menghadapi normal margin di tengah, ketatnya persaingan dan penundaan penaikkan harga.
Dalam laporan keuangan Juni 2018, penjualan Ramayana untuk segmen pakaian & aksesoris senilai Rp2,05 triliun, tumbuh 8,46% year on year dari posisi Rp1,89 triliun.
Sementara itu, penjualan segmen swalayan senilai Rp853,78 miliar pada semester I/2018, atau mengalami penurunan hingga 20% year on year dari posisi Rp1,07 triliun. Dia mengatakan, penurunan penjualan pada segmen swalayan pun sudah diprediksikan sejak tahun lalu.
Pada sisa tahun ini, RALS mengharapkan kondisi ekonomi lebih stabil, apalagi dengan adanya pelemahan nilai tukar rupiah. Kendati begitu, Setyadi tetap optimis target penjualan senilai Rp8,2 triliun akan tetap tercapai hingga akhir 2018.