Bisnis.com, JAKARTA—Saham emiten dengan ticker SMGR ditutup menguat 225 poin pada penutupan sesi I Senin (3/8) di level 9.150 setelah mencatatkan penguatan sebesar 350 poin ke level 8.925 pada perdagangan akhir pekan. Harga saham SMGR diprediksi lebih cenderung bergerak menguat hingga penutupan hari ini.
Rilis data laporan keuangan kuartal I/2018 menunjukkan pertumbuhan penjualan PT Semen Indonesia Tbk ini mengalami peningkatan sebesar 3,42% (yoy) atau menjadi Rp6,6 triliun, sedangkan bottom line emiten ini mengalami koreksi signifikan 45% (yoy) atau menjadi Rp411 miliar.
Akan tetapi, koreksi pada laba tidak diikuti oleh koreksi pada harga saham SMGR. Bahkan saham ini masih ramai ditransaksikan oleh investor meskipun tren saham ini sempat dibayangi oleh aksi profit taking saat investor asing tercatat melepaskan saham hingga Rp2,1 triliun pada penutupan perdagangan akhir pekan.
Secara year to date saham SMGR terkoreksi sebesar 20% dan underperformed terhadap sektor industri dasar dan kimia yang tumbuh positif 16,75% (ytd). Valuasi harga saham SMGR saat ini mengalami overvalued dari nilai fundamental dengan forward P/E ratio telah mencapai 22,2 kali atau (di atas rata-rata historis 5 tahun sebesar 14,7 kali). Bahkan harga saham SMGR relatif mahal dibandingkan dengan sektor industri dasar dan kimia dengan forward P/E ratio sebesar 18,61 kali.
Secara teknikal, saham SMGR pada akhir perdagangan siang ini mencoba breakout resistance MA100 menuju ke level 9.100. Indikator stochastic bergerak menguat pada momentum bullish menuju overbought (area jenuh beli) dengan potensi penguatan masih terus berlanjut hingga akhir perdagangan sore ini. Diperkirakan saham SMGR akan bergerak menguat dalam rentang pergerakan 8.900-9.175.
Sumber: Bloomberg
*) Anida ul Masruroh adalah Analis Bisnis Indonesia Resources Center