Bisnis.com,JAKARTA— PT Kalbe Farma Tbk. merevisi target pertumbuhan penjualan bersih 2018 dari 9% menjadi kisaran 5%—7%.
Direktur Keuangan Kalbe Farma Bernadus Karmin Winata menjelaskan bahwa perseroan fokus mempertahankan pangsa pasar dan menjaga efisiensi biaya. Di tengah kondisi daya beli masyarkat yang masih melemah pada 2018, emiten berkode saham KLBF itu tetap berupaya mempertahankan penjualan positif dan marjin yang stabil.
“Dengan mempertimbangkan situasi makro ekonomi, serta kondisi kompetisi, perseroan melakukan revisi target pertumbuhan penjualan bersih 2018 menjadi 5%—7% dengan proyeksi pertumbuhan laba bersih pada kisaran yang sama,” ujarnya dalam siaran pers yang dikutip, Kamis (2/8/2018).
Bernadus menyatakan akan tetap mewaspadai dampak pergerakan rupiah. Pihaknya masih optimistis pertumbuhan akan sejalan dengan kondisi pasar.
Seperti diketahui, berdasarkan laporan keuangan semester I/2018 yang dipublikasikan, KLBF membukukan pertumbuhan penjualan 3,12% secara tahunan. Jumlah yang dikantongi naik dari Rp10,06 triliun pada semester I/2017 menjadi Rp10,38 trililiun pada semester I/2018.
Akan tetapi, beban pokok penjualan naik lebih besar dibandingkan dengan penjualan bersih perseroan. Tercatat, terjadi kenaikan 4,78% dari Rp5,14 triliun menjadi Rp5,38 triliun.
Kenaikan juga terjadi pada pos beban penelitian dan pengembangan perseroan dari Rp107,56 miliar pada semester I/2017 menjadi Rp122,51 miliar. Selanjutnya, beban operasi juga tercatat naik dari Rp48,78 miliar menjadi Rp79,93 miliar.
Dengan demikian, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun tipis 0,03% secara tahunan. Pencapaian Rp1.215,86 miliar pada semester I/2018 turun dari periode yang sama tahun lalu Rp1.216,25 miliar.