Bisnis.com, JAKARTA — Emiten perdagangan alat berat PT Intraco Penta Tbk. (INTA) membukukan penjualan alat berat sejumlah Rp1,12 triliun pada semester I/2018.
Investor Relations Strategist Intraco Penta Ferdinand D. menyampaikan, pada periode Januari—Juni 2018 perusahaan merealisasikan penjualan alat berat sejumlah 499 unit, tumbuh 81,45% year-on-year (yoy) dari sebelumnya 275 unit.
Dari sisi nilai, penjualan alat berat pada semester I/2018 mencapai Rp1,12 triliun, melonjak 86,28% yoy dari paruh pertama 2017 senlai Rp570,6 miliar. Pasar di sektor tambang berkontribusi 60%-an, dilanjutkan segmen infrastruktur.
“Faktor tambang dimana harga batu bara dan komoditas energi lainnya memanas, kemudian mineral emas, nikel, dan logam lainnya juga bagus mendorong permintaan alat berat,” tuturnya saat dihubungi, Senin (16/7/2018).
Dua merk andalan di sektor tambang ialah Volvo dan SDLG. Adapun, di sektor infrastruktur merk unggulan perusahaan ialah Doosan.
Ferdinand memprediksi sektor tambang masih akan bullish ke depannya. Oleh karena itu, penjualan alat berat perseroan setidaknya dapat naik 40% yoy menjadi 808 unit sampai akhir 2018. Pada 2017 INTA memasarkan alat berat sebanyak 629 unit.
Baca Juga
Dia menambahkan, secara konsolidasi pendapatan INTA diperkirakan tumbuh 30% yoy pada 2018 menjadi Rp2,68 triliun dari sebelumnya Rp2,07 triliun. Segmen alat berat diperkirakan mendominasi pendapatan tersebut.
Per Maret 2018, pendapatan perusahaan mencapai Rp758,58 miliar, meningkat 54,70% yoy dari sebelumnya Rp490,35 miliar. Tiga segmen yang berkontribusi paling besar ialah alat berat sejumlah 86,74% atau Rp657,98 miliar, bisnis jasa 14,36% atau Rp108,96 miliar, dan manufaktur 2,96% atau Rp22,47 miliar.