Bisnis.com, JAKARTA – Emiten produsen kertas PT Toba Pulp Lestari Tbk. (INRU) mengalihkan produksi perseroan dari sebelumnya bubur kertas (pulp) menjadi pulp-dissolving grade. Perseroan mengeksekusi pengalihan produksi tersebut pada 30 Juni 2018.
Sekretaris Perusahaan, yang merupakan Direktur Toba Pulp Lestari, Anwar Lawden mengungkapkan pengalihan produksi tersebut ditempuh setelah perseroan mempertimbangkan kondisi pasar saat ini.
“Perseroan juga mempertimbangkan faktor ketersediaan bahan baku dan faktor lainnya. Direksi akan terus memantai dan memperhatikan faktor-faktor tersebut di atas untuk membutuskan produk yang diproduksi,” ungkap Anwar dalam keterbukaan informasi, Rabu (4/7/2018).
Pengalihan produksi kali ini bukan merupakan yang pertama kalinya dilakukan emiten dengan kode saham INRU tersebut. Melalui surat kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) tertanggal 11 Mei 2018, Toba Pulp Lestari menyebut akan mengalihkan produksi dari pulp-dissolving grade menjadi bubur kertas.
Dari kedua keterangan resmi perusahaan tersebut, manajemen INRU menyebut bahwa direksi akan terus memantau kondisi pasar untuk memutuskan apakah dalam waktu tertentu akan memproduksi pulp-dissolving grade atau bubur kertas.
Pada tahun lalu, INRU membukukan penjualan bersih sebesar US$123,86 juta atau meningkat 47,32% dibandingkan capaian penjualan perseroan pada tahun sebelumnya yang sebesar US$84,07 juta.
Kendati membukukan kenaikan penjualan yang signifikan, pada tahun lalu perseroan mencatatkan laba bersih US$381.000, tergerus 98,9% dibandingkan laba bersih 2016 yang sebesar US$37,49 juta.