Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini 3 Upaya Penyehatan Bakrie & Brothers (BNBR)

PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR) berupaya melakukan penyehatan pembukuan keuangan melalui tiga upaya yakni restrukturisasi utang, mengembangkan usaha yang sudah ada, dan ekspansi lini bisnis baru.
Direktur Utama BNBR Bobby Gafur Umar (tengah) dan Direktur Keuangan BNBR A. Amri Aswono (kanan) memberikan penjelasan perihal rencana restrukturisasi utang perseroan, Selasa (26/6/2018).
Direktur Utama BNBR Bobby Gafur Umar (tengah) dan Direktur Keuangan BNBR A. Amri Aswono (kanan) memberikan penjelasan perihal rencana restrukturisasi utang perseroan, Selasa (26/6/2018).

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR) berupaya melakukan penyehatan pembukuan keuangan melalui tiga upaya yakni restrukturisasi utang, mengembangkan usaha yang sudah ada, dan ekspansi lini bisnis baru.

Direktur Utama Bakrie & Brothers Bobby Gafur Umar menyampaikan, perseroan akan melakukan upaya penyehatan keuangan pada 2018 dengan sejumlah cara, yakni menyelesaikan restrukturisasi utang, mengembangkan usaha yang sudah ada, dan ekspansi lini bisnis baru.

Untuk lini usaha eksis, perusahaan membagi dua kelompok usaha melalui Bakri Industries dan Bakri Infrastructure. Adapun, lini usaha baru akan masuk ke dalam kelompok new ventures.

"Dengan adanya tiga kelompok anak usaha, ini akan memudahkan penilaian valuasi terhadap induknya, yakni BNBR," ujarnya dalam acara paparan publik insidentil, Selasa (26/6/2018).

Menurutnya, kekurangan informasi mengenai valuasi BNBR membuat sahamnya merosot setelah melakukan reverse stock akhir Mei 2018, sehingga mengalami suspensi. Padahal, harga tersebut tidak mencerminkan fundamental perusahaan.

Oleh karena itu, Bursa Efek Indonesia (BEI) meminta kepada BNBR melakukan paparan publik agar dapat memberikan penjelasan kepada pelaku pasar. Bobby menyebutkan, dengan adanya pemarapan mengenai upaya penyehatan perseroan, diharapkan ada adjusment terhadap harga saham BNBR.

Perihal rencana ekspansi, pada 13 April 2018 BNBR melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan BYD Auto Co. Ltd. untuk kerja sama pengembangan kendaraan listrik di Indonesia, khususnya bus dan truk.

Menurut Bobby, perusahaan tidak mengincar pasar kendaraan penumpang, karena sudah ada pemain besar seperti Group Astra. Namun, pesaing bus dan truk listrik bisa dbilang tidak ada, sehingga sangat potensial.

Bersamaan dengan momentum Pemilihan Kepala Daerah, BNBR melalui Bakrie Industries menawarkan skema kerja sama dengan calon-calon gubernur. Diharapkan penyediaan bus listrik dapat mengatasi masalah ketersediaan transportasi umum dan kemacetan di perkotaan.

Selanjutnya, melalui Bakrie Infrastructure, perseroan menyiapkan tiga proyek besar, yakni pengembangan kawasan industri kimia, PLTU Tanjung Jati A, dan Jalan Tol Cimanggis--Cibitung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper