Bisnis.com, JAKARTA—Emiten perhotelan PT Hotel Sahid Jaya International Tbk. menargetkan tingkat keterisian kamar hotel atau okupansi perseroan tahun ini dapat meningkat menjadi 65% dari tahun lalu 60%.
Dyah Tri Anjayani, Direktur Hotel Sahid Jaya, mengatakan bahwa target tersebut adalah rata-rata untuk seluruh portofolio hotel perseroan yang kini mencapai 24 unit, dan akan bertambah lagi 4 unit menjadi 28 unit hingga akhir tahun.
Sementara itu, untuk hotel unggulan perseroan, yakni Grand Sahid Jaya Jakarta, perseroan menargetkan peningkatan dari 40% menjadi 60% untuk rata-rata okupansi sepanjang tahun.
“Kami optimis bisa mencapai okupansi kira-kira 60% [di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta]. Untuk mencapai hasil pendapatan Rp180 miliar [meningkat 41% dari Rp128 miliar tahun lalu] kita bisa dengan okupansi 60%,” katanya pekan lalu.
Perseroan mengestimasikan tingkat okupansi pada semester kedua mendatang akan cukup tinggi, sehingga mengimbangi rendahnya okupansi sepanjang semester pertama. Apalagi, sepanjang semester kedua mendatang akan banyak acara yang mendukung bisnis hotel.
Hariyadi B. Sukamdari, Direktur Utama Hotel Sahid Jaya, mengatakan pada semester kedua okupansi hotel perseroan bisa mencapai 70%. Sementara itu, untuk wilayah Jakarta saja bisa mencapai 75% hingga 80%, mengingat Asian Games akan digelar di Jakarta.
Selain itu, untuk mencapai target pendapatan perseroan, emiten dengan kode saham SHID ini juga mengandalkan bisnis restoran. Adapun, target Rp180 miliar tahun ini akan dipenuhi 50% dari sewa kamar, 48% dari bisnsi restoran, dan 2% sumber lain-lain.
Hariyadi mengatakan, perseroan mencatatkan peningkatan permintaan selama periode Ramadhan tahun ini, lebih baik dibandingkan periode Ramadhan tahun lalu. Meskipun permintaan kamar sepi, tetapi permintaan terhadap bisnis food and beverages sangat tinggi, khususnya untuk buka puasa bersama.