Bisnis.com, JAKARTA— PT Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan gerak kurs rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Senin (4/6/2018) melemah.
Ahmad Mikail, Ekonom PT Samuel Sekuritas Indonesia mengemukakan gerak rupiah pada perdagangan hari ini dibayangi penguatan indeks dolar AS, setelah rilis sejumlah data ekonomi AS di awal bulan yang meningkatkan optimisme pasar akan kondisi ekonomi Negeri Paman Sam.
Seperti diketahui dari data Bloomberg, indeks dolar AS pada perdagangan hari ini, Senin (4/6/2018) dibuka menguat ke angka 94,167 dari perdagangan 1 Juni yang ditutup di level 94,156. Indeks dolar mengukur kekuatan mata uang tersebut atas sejumlah mata uang utama lainnya di dunia.
“Dollar index menguat, rupiah diperkirakan bergerak melemah. Rupiah kemungkinan melemah kembali ke level Rp13.900—Rp13.960 per dolar AS,” kata Mikail seperti dikutip dari risetnya yang dietrima pagi ini, Senin (4/6/2018).
Dia memperkirakan indeks dolar pada perdagangan hari ini bergerak menguat di sekitar level 94,50—95,0 terhadap beberapa mata uang utama dunia pascakuatnya data pasar tenaga kerja di AS.
Data tenaga kerja yang dirilis awal bulan ini, seperti pertumbuhan upah rata-rata perjam di AS pada bulan Mei yang tercatat sebesar 2,7 lebih tinggi 0,1% dibandingkan bulan sebelumnya. Data unemployment rate yang turun 0,1% ke level 3,8% di bulan Mei. Di saat yang bersamaan data Personal Consumption Expenditure (PCE) bulan April di AS sebesar 2,0% terbilang cukup kuat lebih tinggi dibandingkan dengan konsensus analis sebesar 1,9%.
Berbagai data ekonomi AS yang baru dirilis tersebut mendorong kenaikan yield US Treasury sebesar 7 bps ke level 2,90%.
“Rupiah kemungkinan akan sedikit melemah hari ini seiring naiknya yield US Treasury, dan semakin kuatnya ekspektasi investor bahwa tingkat suku bunga The Fed akan naik di bulan Juni,” kata Mikail.
SAMUEL SEKURITAS 4 JUNI: Rupiah Bakal Dibayangi Penguatan Indeks Dolar
Bisnis.com, JAKARTA— PT Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan gerak kurs rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Senin (4/6/2018) melemah.
Ahmad Mikail, Ekonom PT Samuel Sekuritas Indonesia mengemukakan gerak rupiah pada perdagangan hari ini dibayangi penguatan indeks dolar AS.
Seperti diketahui dari data Bloomberg, idneks dolar AS pada perdagangan hari ini, Senin (4/6/2018) dibuka menguat ke angka 94,167 dari perdagangan 1 Juni yang ditutup di level 94,156. Indeks dolar mengukur kekuatan mata uang tersebut atas sejumlah mata uang utama lainnya di dunia.
“Dollar index menguat, rupiah diperkirakan bergerak melemah. Rupiah kemungkinan melemah kembali ke level Rp13.900—Rp13.960 per dolar AS,” kata Mikail seperti dikutip dari risetnya yang dietrima pagi ini, Senin (4/6/2018).
Dia memperkirakan indeks dolar pada perdagangan hari ini bergerak menguat di sekitar level 94,50—95,0 terhadap beberapa mata uang utama dunia pascakuatnya data pasar tenaga kerja di AS.
Data tenaga kerja yang dirilis awal bulan ini, seperti pertumbuhan upah rata-rata perjam di AS pada bulan Mei yang tercatat sebesar 2,7 lebih tinggi 0,1% dibandingkan bulan sebelumnya. Data unemployment rate yang turun 0,1% ke level 3,8% di bulan Mei. Di saat yang bersamaan data Personal Consumption Expenditure (PCE) bulan April di AS sebesar 2,0% terbilang cukup kuat lebih tinggi dibandingkan dengan konsensus analis sebesar 1,9%.
Berbagai data ekonomi AS yang baru dirilis tersebut mendorong kenaikan yield US treasury sebesar 7 bps ke level 2,90%.
“Rupiah kemungkinan akan sedikit melemah hari ini seiring naiknya yield US Treasury, dan semakin kuatnya ekspektasi investor bahwa tingkat suku bunga The Fed akan naik di bulan Juni,” kata Mikail.