Bisnis.com, JAKARTA— Harga minyak dibayangi peningkatan produksi AS ditengah upaya sejumlah negara produsen lainnya untuk menjaga stok minyak mentah di tingkat dunia.
Kondisi tersebut mendorong pasar untuk menseksamai keberlanjutan sikap Arab Saudi dan Rusia terkait rencana peningkatan produksi minyaknya.
Minyak patokan West Texas Intermediate untuk pengiriman Juli turun US$1,17 dan menetap di US$67,04 per barel di New York Mercantile Exchange. Pada penutupan perdagangan Kamis (31/5/2018). Sementara pada pagi ini, Jumat (1/6/2018), harga minyak mentah WTI menguat US$0,03 atau 0,04% ke US$67,07 pada pk. 06.55 WIB.
Brent berjangka untuk kontrak Juli, yang berakhir Kamis, menguat 9 sen dan berakhir di US$ 77,59 per barel di bursa ICE Futures Europe yang berbasis di London.
Produksi minyak mentah AS mencai rekor kenaikannya mendorong harga lebih rendah. Pada saat yang sama, pasar tetap mengkhawatirkan hasil pertemuan negara produsen minyak di akhir pekan ini.
"Apa yang mendorong harga, terkait komentar dari OPEC dan Rusia," kata Nick Holmes, analis Tortoise dikutip Bloomberg, Jumat (1/6/2018).
Seperti diketahui, Arab Saudi dan Rusia pada akhir pekan lalu mengumumkan bahwa kedua negara produsen minyak tersebut tengah mendiskusikan rencana pelonggaran produksi.