Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Eropa melemah di hari perdagangan kedua berturut-turut pada Selasa (29/5/2018), di tengah kekhawatiran pemilihan baru di Italia,
Indeks Stoxx Europe 600 ditutup melemah 1,37% atau 5,35 poin ke level 384,47, sedangkan indeks FTSE MIB Italia ditutup turun 2,7% dan mencapai level terendah dalam 10 bulan terakhir.
Saham sektor perbankan Italia merosot 4,9% ke level terendah dalam 13 bulan terakhir, tertekan aksi jual obligasi pemerintah Italia, yang merupakan bagian inti dari portofolio bank.
Saham Banco BPM, Banco Generali, Unicredit BPER Banca, jatuh antara 5% hingga 6,7%.
"Ini adalah pasar yang benar-benar panik", kata Giuseppe Sersale, fund manager di Anthilia Capital Partners, seperti dikutip Reuters.
Giuseppe mengatakan pasar tertekan oleh kurangnya kepercayaan sepenuhnya dalam prospek keuangan publik Italia karena obligasi negara mengalami hari terburuk mereka di lebih dari 25 tahun terakhir.
Dilansir Reuters, Presiden Italia negara pada jalur menuju pemilihan baru, menunjuk mantan pejabat Dana Moneter Internasional sebagai perdana menteri sementara dengan tugas merencanakan jajak pendapat dan meneruskan anggaran berikutnya.
Setelah pemilu yang tidak meyakinkan pada bulan Maret, dua partai anti-kemapanan membatalkan rencana koalisi pada akhir pekan setelah presiden menolak pilihan menteri keuangan mereka.
Investor khawatir kampanye pemilu yang terpolarisasi dapat menghasilkan pemerintah yang skeptic terhadap zona euro serta mengancam kohesi blok tersebut.
Lembaga pemeringkat Moody's mengatakan Italia kemungkinan akan diturunkan peringkatnya jika pemerintah berikutnya mengejar kebijakan fiskal yang "tidak cukup" dan ketidakpastian atas arah masa depan Italia menyebabkan indeks Sentix, yang merupakan indeks perpecahan zona euro, naik ke level tertingginya sejak April 2017.
Kekhawatiran menyebar ke pasar zona euro lainnya, dengan bursa di Madrid dan Lisbon melemah masing-masing 2,5% dan 2,6%.