Bisnis.com, JAKARTA— PT Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi imbal hasil surat utang negara pada perdagangan hari ini, Senin (28/5/2018) bergerak melemah.
“Yield SUN diperkirakan bergerak turun,” kata Ahmad Mikail, ekonom PT Samuel Sekuritas Indonesia dalam risetnya yang diterima hari ini, Senin (28/5/2018).
Yield SUN diperkirakan bergerak turun, seiring melemahnya tekanan dari yield US treasury serta kemungkinan menguatnya rupiah hari ini.
“Yield SUN 10 tahun diperkirakan bergerak di rentang 7,30%- 7,40%,” kata Mikail.
PT Samuel Sekuritas Indonesia pada perdagangan hari ini merekomendasi seri obligasi negara FR0063, FR61, FR0036, FR0057, FR0064, FR0063, FR0043, FR0075.
Mikail mengemukakan yield US Treasury jangka menengah (10 tahun) dan panjang di AS (30 tahun) pada perdagangan Sabtu (26/5/2018) turun masing-masing sebesar 7 dan 5 bps level 2,93% dan 3,09%.
“Analis melihat tekanan terhadap inflasi di AS akan cukup rendah di bulan April, seiring kemungkinan turunnya harga minyak dan lemahnya pertumbuhan upah di AS,” kata Mikail.
Harga minyak ujarya, mendorong penurunan yield US Treasury. Harga minyak WTI dan gas kemarin masing-masing turun tajam. Harga minyak turun sebesar – 1,16% (US$67,70/barel) dan harga gas –US$0,27% (US$2.93/MMBtu) didorong berita yang menyatakan bahwa Rusia dan Saudi akan mulai menaikan produksi minyak.