Bisnis.com, JAKARTA – Harga aluminium tergelincir karena upaya untuk menarik pasokan dari produsen logam telah berkurang sehingga kekhawatiran pada pasokan karena sanksi AS terhadap United Co. Rusal kemungkinan berkurang.
Harga aluminium pada perdagangan Kamis (17/5) pukul 19.30 WIB turun 11,5 poin atau 0,49% menjadi US$2.315 per metrik ton. Secara year-to-date tercatat naik 2,09%.
Penurunan harga tersebut dipicu oleh premium pengiriman yang terbayar karena kemunduran sejumlah pelanggan dari Asia di tengah ekspektasi bahwa Rusal akan segera melakukan pengiriman setelah AS melunakkan sanksinya pada perusahaan Rusia tersebut.
“Dengan premi menurun, pedagang tidak terlalu berminat untuk mendapatkan logam dari warehouse seperti dulu,” kata Oliver Nugent, analis Bank ING di Amsterdam, dilansir dari Bloomberg pada Kamis (17/5/2018).
Penurunan harga saat ini juga membentuk insentif untuk kembali mengirim logam ke LME. Kontrak tunai yang ada saat ini US$21,25 per ton lebih mahal dari perdagangan berjangka selama tiga bulan. Kondisi tersebut dinilai sebagai kemunduran karena pedagang harus mengeluarkan biaya yang lebih mahal untuk melindungi pasokan logamnya.