Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Kembali Tembus 14.000, Analis: 4 Sentimen Ini Bisa Kuatkan Lagi Mata Uang Garuda

PT Garuda Berjangka berharapkan sejumlah sentimen kembali akan menguatkan kurs nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat yang pagi ini kembali melemah ke atas Rp14.000 per dolar AS.
./.
./.

Bisnis.com, JAKARTA— PT Garuda Berjangka berharapkan sejumlah sentimen kembali akan menguatkan kurs nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat yang pagi ini kembali melemah ke atas Rp14.000 per dolar AS.

Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim mengemukakan sentimen positif yang diharapkan menguatkan rupiah dari dalam dan luar negeri.

Sentimen luar negeri adalah harapan bisa meredanya tensi perang dagang AS dan China, menyusul adanya agend pertemuan antara Presiden AS dan Perdana Menteri China pada 15-19 Mei 2018.

“Bakal ada win win solution menghasilkan menguntungkan dua pihak. Mengingat Hampir 60% obligasi AS dikuasi China. Harus ada solusi,” kata Ibrahim.

Untuk itu ujarnya, perlu adanya kesepakatan yang saling menguntungkan antara AS dan China.

“Kita melihat pasar positif terhadap pertemuan 15-19 Mei,” kata Ibrahim.

Untuk sentimen dalam negeri yang diharapkan kembali menguatkan rupiah adalah, jika Bank Indonesia menaikkan suku bunganya. Lainnya, jika DPR menyetujui RUU Antiterorisme.

“Ini harapan untuk menstabilkan. Pengesahan UU Antiterorisme (akan menciptakan) Indonesia menjadi aman dan investior akan merasa senang dengan keamanan yang cukup bagus,” kata Ibrahim.

Dia juga mengharapkan data kinerja ekspor yang akan dirilis BPS pada hari ini yang lebih baik angkanya, juga akan menyokong penguatan rupiah.

“(Diprediksi) ekspor mengalami peningkatan 12% yoy. Impor akan tumbuh mesti tidak terlalu signifikan,” kata Ibrahim.

Harapan adanya surplus perdagangan yang diumumkan BPS pada pk. 11.00, berpotensi menjadi sentiment positif bagi pergerakan rupia selanjutnya pada perdagangan hari ini.

“Bisa pagi melemah karena sentimen AS, tapi pertengahan hari rupiah kembali menguat. Pasar memegang informasi dalam negeri, yaitu terkaid trade balance,” kata Ibrahim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper