Bisnis.com, JAKARTA -- Emiten PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. menetapkan pembagian dividen untuk tahun buku 2017 sebesar Rp750 miliar. Nilai tersebut merupakan 32,37% dari laba bersih yang dibukukan perseroan pada 2017 yaitu Rp2,31 triliun.
Berdasarkan hasil Rapat Umum Penegang Saham (RUPS) pada Jumat (27/4/2018), perseroan akan mengalokasikan Rp1 miliar untuk cadangan umum, Rp750 miliar sebagai dividen tunai, dan sisanya akan menjadi laba ditahan.
Chief Financial Officer Tower Bersama Infrastructure Helmy Yusman Santoso mengungkapkan perseroan mengalokasikan Rp169 per saham untuk dividen. Pembagian dividen akan dilakukan pada 24 Mei 2018.
“Tahun lalu, kolokasi kami meningkat pesat sehingga tenancy ratio mencapai 1,7, dari tahun-tahun sebelumnya di 1,6. Pertumbuhan kami pada tahun lalu cukup tinggi, dengan tingkat pertumbuhan organik lebih tinggi dari pemain sejenis,” ungkap Helmy di Jakarta, Jumat (27/4/2018).
Selain itu, dalam RUPS tersebut, pemegang saham menyetujui rencana perseroan untuk melakukan pembelian kembali saham atau buyback sebesar 204 juta lembar melalui Bursa Efek Indonesia, atau sebesar 4,5% dari saham yang telah dikeluarkan.
Untuk aksi korporasi tersebut, perusahaan menyisihkan dana sebesar Rp1,2 triliun yang terdiri dari biaya transksi, biaya pedagang perantara dan biaya lain yang harus dikeluarkan emiten dengan kode saham TBIG tersebut.
Baca Juga
Pemegang saham pun menyetujui rencana TBIG untuk menerbitkan surat utang berdenominasi dolar Amerika Serikat senilai US$850 juta. Dana tersebut belum akan direalisasikan dalam waktu dekat.
“Penerbitannya akan sesuai kebutuhan kami. Untuk akuisisi juga bisa dari dana obligasi. Sejauh ini belum ditentukan kupon dan tenornya, kami memegang rating AA-dari Fitch,” ungap Helmy.