Bisnis.com, JAKARTA—Emiten properti PT PP Properti Tbk. baru merealisasikan sekitar 10% dari total capital expenditure/capex atau belanja modal perseroan tahun ini yang sebesar Rp1,8 triliun.
Indaryanto, Direktur Keuangan PP Properti, mengatakan bahwa pada tahun ini perseroan menganggarkan belanja modal lebih rendah dibandingkan tahun lalu yang senilai Rp2 triliun.
Pasalnya, pada tahun ini emiten dengan kode saham PPRO ini tidak lagi terlalu fokus pada upaya penambahan cadangan lahan yang massif seperti tahun lalu.
Menurutnya, mayoritas penggunaan belanja modal tahun ini adalah untuk melunasi sisa pembayaran dari pembelian lahan tahun lalu yang belum lunas. PPRO mengklasifikasikan dua jenis alokasi capex, yakni untuk existing land bank dan untuk new landbank.
“Pada kuartal pertama tahun ini capex kita baru sekitar 10-an % dari total capex kita tahun ini, itu pun kita gunakan untuk membayar kewajiban-kewajiban kita tahun lalu karena ada lahan yang kita beli dengan cara utang tetapi dibayar sekarang,” katanya, Kamis (12/4/2018).
Sepanjang tahun 2017, PPRO gencar belanja lahan. Perseroan memiliki sekitar 297 hektar total lahan dan seluruhnya akan lanjut produksi pada tahun ini. Tahun ini, perseroan fokus pada pengembangan 26 site proyek yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia, antara lain Cibubur, Depok, Semarang, Bandung, Surabaya dan Bekasi.
Baca Juga
Tahun ini, PPRO juga akan mulai pengembangan beberapa lokasi transit oriented development (TOD) dan peningkatan recurring income melalui pembangunan hotel di Lombok dan Labuan Bajo.