Bisnis.com, JAKARTA— Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup rebound pada akhir perdagangan hari ini, Kamis (5/4/2018). Hal itu terjadi seiring penguatan di bursa Asia setelah meredanya kekhawatiran perang perdagangan global.
IHSG ditutup di zona hijau dengan penguatan 0,42% atau 26,13 poin ke level 6.183,23, setelah dibuka menguat 0,6% atau 37 poin ke level 6.194,10.
Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG terus bergerak di zona hijau pada kirasan 6.176,70 – 6.211,87. Dari 572 saham yang diperdagangkan, sebanyak 221 saham menguat, 139 melemah, dan 212 stagnan.
Berdasarkan data Bloomberg, delapan dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona hijau, dipimpin sektor infrastruktur yang menguat 1,64%, disusul sektor industri dasar yang menguat 1,48%.
Adapun sektor finansial yang melemah 0,44% menjadi satu-satunya yang menekan IHSG pada perdagangan hari ini.
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 berakhir menguat 0,36% atau 1,94 poin ke level 546,14 setelah dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,9% atau 4,88 poin ke level 549,08.
Baca Juga
IHSG menguat di saat indeks saham lainnya di Asia Tenggara juga menguat. Indeks SE Thailand yang naik 0,8%, indeks FTSE Straits Time Singapura menguat 1,97%, indeks FTSE Malay KLCI naik 1,11%, dan indeks PSEi Filipina menguat 0,31%.
Di wilayah Asia lainnya, indeks Topix Jepang menguat 1,08%, sedangkan indeks Nikkei 225 ditutup naik 1,53%. Adapun indeks Kospi naik 1,22%. Indeks Shanghai Composted dan CSI 300 tidak membuka aktivitas perdagangan karena libur nasional.
Mayoritas bursa saham di Asia menguat setelah pulih dari aksi jual yang dipicu meningkatnya ketegangan perdagangan China dan AS. Investor berharap perang dagang penuh antara dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia tersebut dapat dicegah.
Amerika Serikat menyatakan kesediaannya untuk merundingkan resolusi untuk keluar dari perang dagang. Itu terjdai setelah tarif impor AS yang diusulkan pada barang-barang asal China senilai US$50 miliar mendorong tanggapan cepat dari Beijing yang akan membalas dengan menargetkan impor utama AS.
"Saya pikir bahwa substansi pembatasan perdagangan dan dampak nyatanya akan jauh lebih sedikit," kata Jeffery Becker, CEO Jennison Associates di New York, seperti dikutip Reuters.
"Perdagangan lintas batas AS dan China telah tumbuh secara signifikan selama dekade terakhir dan ketergantungan ekonomi berjalan sangat dalam, lebih dalam dari angka perdagangan yang sebenarnya. Kedua negara memiliki banyak kerugian dengan meningkatkan perang perdagangan," lanjutnya.
Banyak investor melihat rencana tarif terbaru Presiden AS Donald Trump sebagai bagian dari strategi negosiasinya, bukan kebijakan terakhirnya.
Saham-saham pendorong IHSG:
Kode | (%) |
TLKM | +2,22 |
UNVR | +0,96 |
BMRI | +0,66 |
GGRM | +1,60 |
Saham-saham penekan IHSG:
Kode | (%) |
BBCA | -1,07 |
BBRI | -0,57 |
BBNI | -0,91 |
BDMN | -1,90 |
Sumber: Bloomberg