Bisnis.com, JAKARTA - Emiten barang-barang konsumsi, PT Mayora Indah Tbk. mencatatkan penjualan senilai Rp20,81 triliun per 2017, tumbuh 13,46% dari periode yang sama tahun sebelumnnya.
Sepanjang 2017, Mayora Indah juga memperoleh laba dari selisih kurs senilai Rp91,36 miliar, dari posisi 2016 yang sempat mencatatkan rugi hingga Rp124,33 miliar. Selain itu, Mayora Indah juga membukukan penghasilan bunga senilai Rp3,06 miliar.
Peningkatan pendapatan dan selisih kurs emiten bersandi saham MYOR membuat raihan laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk per 2017 menjadi Rp1,59 triliun, tumbuh 17,77% dari posisi Rp1,35 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Pertumbuhan laba dan pendapatan yang dicetak MYOR sejalan dengan pemulihan ekonomi domestik. Selain itu, raihan laba MYOR tersebut membuat laba per saham yang dicetak menjadi Rp71 per saham, naik dari posisi Rp61 per saham pada 2016.
Di sisi lain, nilai aset yang dimiliki oleh MYOR per 2017 mencapai Rp14,91 triliun, tumbuh 15,4% dari posisi Rp12,92 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Aset tersebut terdiri dari liabilitas dan ekuitas masing-masing senilai Rp7,56 triliun dan Rp7,35 triliun.
Dari sisi liabilitas, MYOR memiliki pinjaman bank jangka pendek senilai Rp1,63 triliun dan pinjaman bank jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun. Untuk liabilitas jangka panjang, MYOR juga memiliki pinjaman bank jangka panjang dan utang obligasi masing-masing senilai Rp430,24 miliar dan Rp1,79 triliun.