Bisnis.com, JAKARTA – PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. masih melakukan serangkaian studi untuk menjadi rujukan keputusan apakah akan membangun kompleks petrokimia Chandra Asri Petrochemical (CAP)II pada 2020 mendatang.
Perusahaan berencana membangun CAP II yang diprediksi membutuhkan investasi hingga US$5 miliar untuk lahan, infrastruktur, dan fisik. Perseroan mempertimbangkan pembangunan kompleks tersebut untuk menangkap kenaikan permintaan produk petrokimia yang tumbuh 5% setiap tahunnya.
Ada 2017 lalu, perseroan menganggarkan belanja modal sebesar US$221 juta, di mana sebesar US$77 juta di antaranya digunakan untuk melakukan melakukan studi pembangunan CAP II sekaligus menyicil pembelian lahan.
Tahun ini, perseroan menganggarkan belanja modal sebesar US$568 juta, yang sebesar US$207 jutanya akan digunakan untuk membiyai persiapan pembangunan CAP II. Studi memakan waktu cukup lama, sehingga perusahaan menargetkan keputusan pembangunan CAP II dapat diambil pada kuartal I/2018.
Direktur PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. Suryandi mengungkapkan pembangunan CAP II akan disinergikan dengan pabrik yang ada saat ini, sehingga perseroan dapat menangkap nilai tambah dari pengembangan bisnis tersebut.
“Kami memang masih sedang mempelajari pembangunan CAP II ini, diharapkan pada 2020 awal, perusahaan sudah bisa memutuskan final investment-nya untuk bisa memulai. Pembangunannya akan memakan waktu tsekitar tiga tahun,” ungkap Suryandi di Jakarta, Kamis (15/3/2018).
Baca Juga
Suryandi mengungkapkan produksi Chandra Asri saat ini, baik produk polipropilena maupun polietilena, hanya mampu menyumbang 30% dari kebutuhan pasar domestik, sedangkan 50%-nya masih diimpor. Jika tidak meningkatkan kapasitas, perseroan berpotensi kehilangan pangsa pasar.
Terkait investasi sebesar US$5 miliar untuk pembangunan CAP II tersebut, perseroan belum mendetilkan rincian sumber dana. Kendati demikian, diskusi tidak resmi sudah dilakukan dengan dua pemegang saham mayoritas Chandra Asri yaitu PT Barito pacific Tbk. dan SCG Chemicals Company Limited.