Bisnis.com, JAKARTA – Emiten telekomunikasi PT XL Axiata Tbk. berpeluang bekerja sama dengan beberapa pihak untuk merealisasikan rencana perseroan masuk ke bisnis televisi berbayar atau Pay TV pada tahun ini.
Manajemen PT XL Axiata Tbk menyebut perseoran akan menggandeng beberapa rekan kerja sama untuk merealisasikan bisnis Pay TV tersebut, baik dari sektor konten maupun industri yang telah memiliki jaringan fiber.
Presiden Direktur PT XL Axiata Tbk. Dian Siswarini mengatakan bahwa saat ini perseroan masih melakukan diskusi dengan beberapa kandidat kerja sama. Bisnis baru emiten dengan kode saham EXCL tersebut rencananya akan diluncurkan pada kuartal II/2018.
"Bisnis ini merupakan bisnis baru buat kami sehingga memang membutuhkan persiapan yang matang. Selain itu, gelar fiber itu tidak bisa cepat, butuh waktu. Soal partner, memang kami akan melakukan [masuk bisnis Pay TV] sengan beberapa cara," ungkap Dian di Jakarta, akhir pekan lalu.
Dian menyampaikan EXCL membuka peluang kerja sama dengan industrial player lain, misalnya yang sudah memiliki jaringan fiber sendiri, untuk bersama membangun Pay TV. Untuk tahap awal, Pay TV ini akan menggarap pasar Pulau Jawa.
Direktur Finansial PT XL Axiata Tbk. Mohamed Adlan Bin Ahmad Tajudin mengungkapkan, terkait dengan kerja sama tersebut, EXCL juga menjajaki beberapa opsi seperti joint build maupun membentuk entitas baru khusus mengoperasikan bisnis TV berbayar.
Adlan menilai untuk masuk pada bisnis Pay TV, perseroan membutuhkan modal besar sehingga akan lebih efisien jika aktivitas tersebut dibangun bersama perusahaan lain. Dalam penjajakan tersebut, EXCL menyebut tidak akan terpaku pada satu mitra kerja sama.
"Bisnis ini cukup expensive sehingga kalau kami bisa sharing, swapping, atau joint build, akan lebih tepat. Saat ini kami masih lihat, lalu akan segera disampaikan padamarket," ungkap Adlan pekan lalu.
Adapun, tahun ini PT XL Axiata Tbk. menggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) pada tahun ini sebesar Rp7 triliun, yang 60%-nya akan digunakan untuk membangun dan memperkuat infrastruktur jaringan di luar Pulau Jawa.
Adlan mengatakan investasi perseroan untuk bisnis Pay TV tahun ini tidak akan begitu besar. Kendati demikian, dia menolak memberikan informasi detil mengenai apakah investasi TV berbayar termasuk pada capex tahun ini, maupun nilai yang digelontorkan perusahaan untuk bisnis tersebut.
PT XL Axiata Tbk membukukan kenaikan pendapatan sebesar Rp22,87 triliun sepanjang 2017 atau naik aebesar 7,1% dari capaian 2016 yang tercatat sebesar Rp21,34 triliun. Pada periode tersebut, laba tahun berjalan EXCL turun tipis menjadi Rp375 miliar dari 2016 yang sebesar Rp376 miliar.