Bisnis.com, JAKARTA -- Manajemen PT XL Axiata Tbk. memutuskan tidak membagikan dividen untuk tahun operasional 2017. Keputusan tersebut ditempuh seusai emiten telekomunikasi tersebut melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Jumat (9/3/2018).
Bisnis mencatat manajemen XL Axiata juga tidak membagikan untuk tahun buku 2016, dengan alasan perseroan masih membukukan rugi. Sepanjang 2017, perusahaan membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp375 miliar.
Direktur Keuangan PT XL Axiata M Adlan Ahmed Tajudin mengungkapkan perseroan memutuskan tidak membagikan deviden untuk tahun buku 2017 karena masih akan fokus menggunakan kas guna berinvestasi jaringan ke luar Pulau Jawa.
"Tahun 2018 ini kami menganggarkan belanja modal [capex] Rp7 triliun. Capex ini akan kami gunakan untuk melanjutkan investasi ke luar Pulau Jawa. Pada 2018 ini kami akan menggunakan kas cukup banyak untuk memperkuat layanan data," ungkap Adlan dalam paparan publik di Jakarta, Jumat (9/3/2018).
Adlan menjelaskan pada tahun ini akan mengalokasikan sebagian besar capex atau mencapai 60% dari nilai Rp7 triliun untuk memperkuat jaringan emiten dengan kode saham EXCL tersebut ke luar Pulau Jawa.
Adlan perusahaan akan melanjutkan perluasan jaringan ke wilayah-wilayah yang permintaannya tinggi seperti Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi. Dengan perluasan jaringan, masyarakat luar Jawa diharapkan dapat memiliki lebih banyak opsi penggunaan operator telekomunikasi.
Adapun, EXCL tersebut memiliki total lebih dari 101.000 base transceiver station (BTS) yang 17.000 di antaranya berada di luar Jawa. Sepanjang 2018, XL menargetkan dapat membangun BTS di luar Jawa lebih dari 17.000 unit.
Adlan mengemukakan saat ini kontribusi pendapatan dari pelanggan di luar Jawa masih sangat kecil terhadap total pendapatan perseroan sepanjang 2017. Kendati demikian, kontribusi pendapatan luar Jawa melonjak 49% pada 2017 dan diyakini dapat terus tumbuh tinggi