Bisnis.com, JAKARTA – Asia Trade Point Futures (ATPF) dalam publikasi risetnya hari ini (8/3) menuturkan bahwa nilai tukar rupiah selama sepekan ini nyaris tidak menunjukkan tanda—tanda untuk menguat terhadap dolar AS.
“Tekanan terhadap rupiah sepanjang pekan ini hingga hari ini dipicu oleh masih rendahnya kepercayaan investor terhadap rupiah dan beberapa mata uang emerging,” papar ATPF.
Terpantau, mata uang Garuda pada perdagangan Kamis (8/3) pukul 11.28 WIB mengalami pelemahan 14 poin atau 0,10% menjadi Rp13.774 per dolar AS setelah ditutup naik 0,12% pada perdagangan sebelumnya di level Rp13.760 per dolar AS.
Pada perdagangan Selasa (6/3), rupiah ditutup melanjutkan pelemahan di level Rp13.776 per dolar AS setelah turun di level Rp13.762 per dolar AS pada Senin (5/3).
ATPF menjelaskan bahwa positifnya data kondisi fundamental domestik belum mampu menjadi katalis yang mendorong rupiah untuk menguat.
“Pernyataan Bank Indonesia yang mengatakan bahwa BI akan selalu memonitor dan melakukan tindakan stabilisasi juga belum mampu meningkatkan kepercayaan investor untuk saat ini,” katanya.
Baca Juga
Sementara itu, penguatan mata uang Paman Sam terhadap mata uang emerging market juga disebabkan oleh terjaganya optimisme pelaku pasar terhadap rencana kenaikan suku bunga AS, kendati ada kekhawatiran terhadap potensi perang dagang dan mundurnya penasehat ekonomi senior Gedung Putih Garry Cohn.
ATPF menambahkan, turunnya harga minyak dan beberapa komoditas juga menjadi salah satu faktor bagi investor yang masih belum percaya untuk mengoleksi rupiah.
“Selain itu akan dirilisnya data ketenagakerjaan AS pada pekan ini juga membuat Dolar AS diperkirakan masih akan menguat terhadap rupiah,” tambahnya.
Data ketenagakerjaan AS dalam rilis data resmi nonfarm payroll (NFP) akan dirilis pada Jumat (9/3).
Sebelumnya, pada Rabu (7/3), tercatat data ADP Non Farm periode Februari mengalami pertumbuhan sebesar 235.000. Angka tersebut lebih tinggi dari perkiraan pasar sebanyak 195.000.
Laporan itu memberi ekspektasi bahwa data resmi NFP yang akan dirilis esok hari akan tumbuh solid juga.
ATPF memproyeksikan pada hari ini (8/3) diperkirakan rupiah akan bergerak pada kisaran Rp13.750—Rp13.780 per dolar AS.