Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pergerakan Dolar AS Cukup Sulit Diprediksi

Kebijakan pemerintah AS menimbulkan pergerakan fluktuatif pada dolar AS. Para analis melihat bahwa pergerakan dolar AS cukup sulit diprediksi.
Uang dolar AS./Antara
Uang dolar AS./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Kebijakan pemerintah AS menimbulkan pergerakan fluktuatif pada dolar AS. Para analis melihat bahwa pergerakan dolar AS cukup sulit diprediksi.

Dilansir dari Reuters, dolar AS tercatat telah tergelincir selama setahun terakhir dengan diperparah oleh ancaman perang dagang baru—baru ini yang menghidupkan kembali kekhawatiran bahwa greenback sebagai mata uang cadangan global utama mengalami risiko.

Indeks dolar AS turun 10% terhadap sekeranjang mata uang utama dunia pada tahun lalu, penurunan tertajam sejak 2003, dengan bukti bahwa Eropa, China, dan negara—negara lain tumbuh lebih cepat daripada Amerika Serikat, bahkan ketika The Federal Reserve menaikkan suku bunganya 3 kali.

Adapun, sepanjang tahun ini, dolar AS turun hampir 3% di tengah kekhawatiran tentang ketegangan perang dagang. Pada Februari tercatat menjadi titik terendah pelemahan mata uang Paman Sam dalam 3 tahun.

Greenback melemah sejak akhir pekan lalu setelah pengumuman mengejutkan Trump untuk memberlakukan tarif impor pada baja dan aluminium sehingga memicu kekhawatiran perang dagang habis—habisan.

“Administrasi ini [kebijakan Trump] tidak bersahabat dengan perdagangan global,” kata Sireen Harajli, ahli strategi mata uang di Mizuho di New York.

“Sikap proteksionisme Trump kemungkinan memiliki dampak negatif dalam jangka pendek terhadap dolar, namun mungkin juga tidak bertahan lama,” tambahnya.

Dolar semakin fluktuatif dengan adanya perbedaan pandangan diantara pada pejabat Gedung Putih. Masih ingat pada Januari lalu, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dalam Forum Ekonomi Dunia di Davos mengatakan bahwa dolar yang lebih lemah itu bagus guna mendorong aktivitas perdagangan.

Namun, sehari kemudian Presiden AS Donald Trump justru menyukai dolar yang kuat.

“Saya merasa dolar semakin terancam karena tidak dapat diprediksi terhadap pembuatan kebijakan pemerintah saat ini,” kata Omer Eisner, kepala analis pasar pada Commonwealth Foreign Exhcange di Washington.

“Itu adalah pertanyaan besar bagi investor,” lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Eva Rianti
Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper