Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah berbalik melemah pada pengujung perdagangan hari ini, Senin (5/3/2018).
Rupiah tukar rupiah di pasar spot ditutup melemah 5 poin atau 0,04% ke level Rp13.762 per dolar AS, walaupun mata uang Garuda dibuka menguat 21 poin atau 0,15% ke posisi Rp13.741 per dolar AS.
Adapun pada perdagangan Senin (5/3/2018), rupiah ditutup melemah 5 poin atau 0,04% ke level Rp13.762. Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak di kisaran Rp13.738 – Rp13.790 per dolar AS.
Direktur Eksekutif Pengelolaan Moneter Bank Indonesia, Doddy Zulverdi mengatakan ekspektasi pasar terhadap kebijakan moneter AS masih memberikan tekanan terhadap rupiah .
“(Meskipun begitu) tekanan dari rencana pengenaan tarif impor baja dan aluminium oleh Presiden AS Donald Trump, serta ketidakpastian politik di Italia telah mereda,” ungkap Zulverdi, seperti dikutip Bloomberg.
Sementara itu, Masashi Murata, analis mata uang dari Brown Brothers Harriman di Tokyo mengatakan masih ada kemungkinan rupiah melemah lebih jauh lagi, meski tidak mungkin turun tajam.
Baca Juga
“Penurunan Rupiah akan terbatas karena Bank Indonesia diperkirakan akan turun tangan saat turun tajam karena bank sentral tidak ingin tekanan inflasi tumbuh karena lemahnya mata uang,” lanjutnya.
Adapun mata uang lainnya di Asia terpantau cenderung bervariasi sore ini. Penguatan mata uang Asia dipimpin oleh won Jepang yang naik 0,56%, disusul yen Jepang yang menguat 0,15%.
Di sisi lain, pelemahan terdalam dialami oleh peso Filipina yang terdepresiasi 0,15%, diikuti oleh yuan Offshore yang melemah 0,08%.
Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama hari ini terpantau melemah 0,14% atau 0,128 poin ke posisi 89,952 pada pukul 17.10 WIB.