Bisnis.com, JAKARTA – Emiten telekomunikasi PT Indosat Tbk. menyebut telah menyelesaikan 60% base transceiver station (BTS) dari total target 119 BTS yang akan dibangun perseroan melalui program Universal Service Oblgation (USO).
Sebagaimana diketahui, Kementerian Komunikasi dan Informatika tahun lalu melaksanakan program dana USO, di mana dana tersebut dipungut dari para operator layanan telekomunikasi dengan porsi 1,25% dari total pendapatannya.
Dana tersebut akan digunakan untuk mengakselerasi pembangunan BTS di daerah 3T (tertinggal, terpencil, dan terluar) sehingga perekonomian wilayah tersebut dapat tumbuh lebih baik.
Group Head Corporate Communications PT Indosat Tbk. Deva Rachman menyampaikan selama 2017—2018, Indosat telah membangun hingga 60% BTS 2G di daerah-daerah 3T dan ditargetkan dapat diselesaikan pada tahun ini.
“Pembangunan BTS 2G memang penting di daerah-daerah tersebut meski populasi penduduknya tidak terlalu besar. Terakhir kemarin, kami sudah menyelesaikan pembangunan di Pulau Alor [Nusa Tenggara Timur]. Sampai sekarang sudah 60%,” ungkap Deva di Jakarta, belum lama ini.
Deva menyampaikan selain dari dana USO, perseroan juga menganggarkan belanja modal tertentu untuk pembangunan BTS di wilayah 3T. Selain di Nusa Tenggara, Indosat juga telah menyelesaikan pembangunan jaringan program USO di bebapa provinsi lain seperti Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Maluku Utara, dan Nusa Tenggara Timur.
Adapun, emiten telekomunikasi dengan kode saham ISAT tersebut akan membangun total 119 BTS di beberapa wilayah terpencil yang tersebar pada 7 provinsi yaitu Kepulauan Riau, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Maluku Utara.