Bisnis.com, JAKARTA— Emiten distributor pulsa dan gawai, PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk. mnurunkan target penerbitan saham baru dalam rangka penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue dari sebelumnya 2 miliar lembar saham menjadi hanya setengahnya yaitu 1 miliar saham.
Perseroan sebelumnya berencana menerbitkan 2 miliar saham baru dan 1,75 miliar lembar waran dengan dengan target harga pelaksanaan saham baru dan waran tersebut sebesar Rp300. Dari aksi korporasi tersebut, perusahaan berpotensi mengantongi dana segar hingga Rp1,2 triliun.
Direktur Utama PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk. Jefri Junaedi menyampaikan perusahaan kini berencana hanya akan menerbitkan 1 miliar lembar saham dan 1 miliar waran dengan target perolehan dana Rp600 miliar.
“Targetnya sebenarnya masih kami hitung, tapi kemungkinannya setengahnya [dari Rp1,2 triliun] dengan lepas masing-masing 1 miliar saham dan waran. Tapi nilainya tetap tergantung pada pemegang saham pengendali kami, mereka harus ada dana juga,” ungkap Jefri di jakarta akhir pekan lalu.
Jefri menyampaikan perseroan mempertimbangkan kas para pemegang saham kendali untuk dapat menyerap saham right issue tersebut, dalam hal ini PT Monjess Investama yang saat ini menguasai 51% saham perusahaan.
Diskusi dengan pemegang saham utama masih dalam proses. Perseroan belum dapat memastikan apakah saham tersebut akan langsung diserap Monjess atau Monjess akan menggandeng pihak lain untuk menjadi standby buyer.
Baca Juga
Manajemen sebelumnya menyampaikan rights issue tersebut akan menggunakan buku laporan keuangan Maret 2018 dan ditargetkan dapat terlaksana pada September 2018.
Jefri menyampaikan perubahan rencana rights issue tersebut tidak akan menganggu rencana-rencana strategis yang akan diluncurkan. Menurutnya, dana tersebut tetap akan dialokasikan untuk memperkuat bisnis pulsa.
“Kami akan gunakan dananya untuk memperkuat permodalan pada anak usaha. Kami belum tau apakah nanti akan ada akuisisi lagi atau tidak. Yang jelas kami akan memperkuat lini penjualan pulsa,” ungkap Jefri.
Perseroan mencatat selama 2017, pendapatan dari penjualan pulsa dan gawai mencapai Rp6,2 triliun. Jefri menyampaikan perusahaan menargetkan pendapatan dari penjualan dapat mencapai Rp10 triliun pada tahun ini.
Adapun, 98% pendapatan perusahaan berasal dari lini pulsa, sehingga emiten dengan kode saham MKNT tersebut ingin agresif menambah jumlah mitra yang saat ini sudah mencapai 150.000 orang. Tahun ini, dengan penambahan mitra baru di Pulau Kalimantan, perseroan menargetkan dapat meningkatkan mitra hingga 10%.
Belum lama ini, Mitra Komunikasi pun telah menambah kepemilikannya PT Graha Planet Nusantara melalui penambahan modal dari PT Mitra Sarana Berkat. Dari aksi korporasi ini, MKNT kini telah menguasai 99,99% saham Graha Planet.