Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Berpeluang Bangkit, Ini Sentimen Pendorongnya

Sejumlah faktor dari dalam negeri diyakini akan mengerek laju indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini.
Karyawan melintas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (12/2/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Karyawan melintas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (12/2/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah faktor dari dalam negeri diyakini akan mengerek laju indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini.

PT Valbury Sekuritas Indonesia dalam riset hariannya menyatakan salah satu sentimen yang akan menguatkan IHSG adalah rencana pemerintah untuk menerbitka Paket Kebijakan Ekonomi XVI terkait ekspor impor.

Sentimen lain adalah kunjungan Managing Director International Monetary Fund (IMF) Christine Lagarde, penyesuaian harga BBM nonsubsidi jenis Pertamax, Pertamina Dex, dan Dexlite memiliki andil cukup signifikan terhadap inflasi di bulan Februari.

Sementara itu, Bank Indonesia (BI) melakukan Survei Pemantauan Harga hingga pekan ketiga Februari 2018, diperkirakan inflasi Februari 2018 sebesar 0,19% mom atau secara tahunan di 3,2% yoy.

Adapun sentimen dari luar negeri adalah Pemerintah Korea Utara membuka kesempatan berdiskusi dengan pemerintah AS. Namun pihak Gedung Putih menegaskan setiap pembicaraan dengan pemerintahan Kim Jong Un harus berujung pada penghentian program nuklirnya.

Kabar dari Presiden Meksiko Enrique Peña Nieto yang tidak akan mendanai pembangunan tembok perbatasan AS dan Meksiko juga akan berpengaruh. Nieto membatalkan kunjungannya secara resmi ke AS untuk bertemu Presiden Donald Trump setelah berseteru melalui telepon yang membuat keduanya mengalami hambatan kebijakan.

"Selain katalis di atas IHSG diperkirakan terdorong oleh sentimen laporan laba perusahaan yang banyak rilis di pekan ini. Di samping itu, adanya sentimen dari pasar global setelah pasar saham AS pada hari Senin di tutup menguat serta potensi apresiasi indeks Asia pada hari ini," tulis riset tersebut, Selasa (27/2/2018).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Tegar Arief
Editor : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper