Bisnis.com, JAKARTA–JP Morgan Chase & Co, sebuah bank investasi global berpendapat bahwa pertumbuhan inflasi seharusnya bagus bagi komoditas.
Diantara tanda-tandanya ialah didorong oleh angka upah AS yang lebih kuat dan inflasi harga konsumen.
Tercatat, Indeks Harga Konsumen (IHK) tumbuh 0,5%, lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya mencapai 0,3%. Laporan tersebut mengikuti data sebelumnya yang menunjukkan percepatan pertumbuhan upah AS.
Biro Statistik Tenaga Kerja AS menuturkan ada kenaikan harga di sejumlah area termasuk bensin, pakaian, perawatan medis, dan makanan. Selama 12 bulan hingga Januari, inflasi tetap di angka 2,1%.
“Faktanya, logam, baik logam dasar maupun logam mulia menunjukkan kinerja terbaiknya [baik secara serentak maupun volatilitas] ketika target inflasi The Federal Reserve 2% dan terus meningkat,” papar JP Morgan, seperti dilansir Bloomberg, Rabu (21/2/2018).
Komoditas telah reli ke level tertinggi di lebih dari 2 tahun pada Januari. Adapun logam mulia, tembaga, seng, dan nikel menghasilkan keuntungan terbesar selama 1 tahun dengan asumsi bahwa siklus saat ini akan meluas di 2018.
Sebagai contoh, JP Morgan memperkirakan tembaga akan mencapai harga rata-rata sebesar US$7.405 per ton pada tahun ini, sementara pada 3 bulan terakhir akan mencapai US$7.080 per ton di London Metal Exchange (LME).