Bisnis.com, JAKARTA - PT Kino Indonesia Tbk. melakukan perluasan bisnis dengan mengoperasikan perusahaan pemasar makanan hewan. Dalam menjalankan bisnis ini, emiten berkode KINO itu menjalin kemitraan dengan Wah Kong Corporation Sdn Bhd (WKC).
WKC adalah perusahaan dengan 16 entitas anak yang memiliki spesialisasi pada bidang distribusi, ritel, e-commerce, pergudangan dan logistik, penganan, serta makanan hewan.
Kedua perusahaan tersebut sepakat untuk mendirikan dua perusahaan patungan yakni PT Kino Pet World Indonesia dan PT Kino Pet World Marketing Indonesia yang akan melakukan kegiatan usaha di Tanah Air. KINO diketahui memegang porsi saham sebesar 51% pada kedua perusahaan patungan tersebut.
"Kerja sama ini dapat menguntungkan dari sisi kinerja yang akan memberikan kontribusi terhadap total pendapatan bagi kedua belah pihak," kata Budi Muljono, Finance Corporate Division head PT Kino Indonesia Tbk., melalui siaran persnya, Senin (19/2/2018).
Dia menambahkan, pendirian perusahaan patungan ini merupakan bagian dari rencana diversifikasi bisnis yang diterapkan KINO sebagai upaya untuk berkembang secara anorganik, setelah berbagai aksi korporasi seperti akuisisi merek Jamu Dua Putri Dewi, akuisisi bisnis Grup Ristra, dan pembentukan perusahaan patungan dengan Grup Malee telah dilakukan.
Setelah pembentukan perusahaan patungan ini, laporan keuangan PT Kino Pet Indonesia dan PT Kino Pet World Marketing Indonesia akan dikonsolidasikan pada tingkat entitas induk, sehingga Kino dapat meningkatkan kinerja secara keseluruhan. Hal ini merupakan bagian dari upaya yang dijalankan oleh Kino untuk terus memberikan nilai tambah kepada konsumen terhadap produk-produk yang bervariatif.
"Pendirian perusahaan ini akan dibiayai oleh dana hasil penawaran umum perdana yang telah dialokasikan untuk penyertaan modal pada perusahaan di industri sejenis untuk mendukung pertumbuhan anorganik KINO sebagaimana yang telah dikemukakan dalam prospektus kami," ujarnya.
Keputusan perseroan untuk bermain di bisnis ini didasari pada potensi pertumbuhan industri makanan hewan yang cukup menjanjikan. Adapun, WKC merupakan salah satu pemain terbesar di Malaysia dalam hal penjualan produk makanan hewan dengan produk makanan untuk Anjing dan Kucing.
Dia menambahkan, industri ini menawarkan prospek pertumbuhan bisnis yang luas dengan tingkat penetrasi yang masih rendah sehingga faktor-faktor seperti pertumbuhan jumlah penduduk berpenghasilan menengah, serta penguatan daya beli, akan mendongkrak pertumbuhan dalam jangka panjang.
"Pendirian perusahaan patungan ini sejalan dengan strategi KINO dalam mendiversifikasi bisnisnya pada segmen yang memiliki prospek pertumbuhan yang besar," imbuhnya.
Secara kualitas, produk yang dihasilkan oleh WKC telah mendapat pengakuan dari banyak negara seperti Malaysia dan Thailand. Dengan dukungan jaringan distribusi KINO, kata Budi, ekspansi yang dilakukan WKC akan lebih mudah.