Bisnis.com, JAKARTA - Ramainya event yang berlangsung sepanjang tahun ini, baik di tingkat internasional maupun nasional, diyakini akan mampu mengerek belanja iklan media massa naik 13%-15% sepanjang 2018.
Sejalan dengan hal tersebut, saham media massa pun diyakini prospektif pada tahun ini setelah sempat terdampak penurunan permintaan produk Fast Moving Consumer Goods (FMCG) sehingga perusahaan FMCG menahan belanja iklannya.
Senior Analyst Bahana Sekuritas Henry Wibowo menyampaikan tahun ini merupakan momentum bagi emiten media massa untuk menangkap kenaikan belanja iklan tersebut.
PT Surya Citra Media Tbk. (SCMA) dapat menjadi pilihan karena pangsa pasarnya yang naik cukup tinggi ke level 36% pada Januari 2018 dibandingkan tahun lalu yang hanya sebesar 24%. Bahana telah menaikkan target harga saham perusahaan ini dalam dua bulan terakhir dari Rp2.830 per lembar menjadi Rp3.160 per lembar.
“'Perseroan juga cukup sukses meningkatkan konten bisnisnya melalui anak usaha IEG selama dua tahun terakhir, terutama setelah mengakuisisi Rumah Produksi Sinemart di Desember 2016, dengan menjual konten kepada pihak ketiga di luar grup usahanya sendiri seperti kepada Cinema 21, Netflix, Iflix,'' ungkapnya melalui keterangan resmi, Minggu (11/2/2018).
Menurut Henry, aksi korporasi tersebut akan menjadi kunci sukses perseroan ke depan untuk meningkatkan valuasi konten, mengingat konten merupakan produk utama industri media.
Untuk pilihan berikutnya, Bahana merekomendasikan saham PT Visi Media Asia Tbk. (VIVA) dengan target harga Rp 620/lembar. Perseroan tergolang sukses mengangkat nama ANTV melalui konten drama India dan sinetron lokal.
Kedua konten ini berhasil menyaingi program program tier-1 TV seperti RCTI dan SCTV. Perusahaan yang berkode saham VIVA ini juga akan melakukan refinancing tahap dua atas utangnya sebesar US$250 juta dengan menerbitkan global bonds dengan ekspektasi bunga lebih murah.
Pilihan beli saham media juga direkomendasikan yaitu PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNCN) atau yang lebih dikenal dengan Grup MNC, dengan target harga Rp 2.000/lembar. Sama halnya dengan SCMA, perseroan milik taipan Hary Tanoesoedibjo ini juga sudah mulai aktif menjual kontennya kepada pihak ketiga melalui MNC Pictures.
Perusahaan berkode saham MNCN ini juga berencana melakukan penjualan perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) atas MNC Pictures pada tahun ini.