Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan telekomunikasi PT Indonsat Tbk. mengalokasikan 30% belanja modal (capital expenditure/capex) pada tahun ini untuk penguatan kapasitas jaringan LTE perseroan di lima provinsi di luar Pulau Jawa.
Emiten dengan kode saham ISAT tersebut menilai selain penambahan base tranceiver station (BTS), perseroan juga harus memperkuat posisi di beberapa daerah. Penguatan fasilitas tersebut dilakukan di wilayah sekitar kota besar, di mana ibu kota provinsi telah dapat mengakses sinyal Indosat.
President Director and CEO PT Indosat Tbk. Joy Wahjudi mengungkapkan sepanjang tahun ini Indosat menggelontorkan belanja modal hingga Rp7 triliun, tidak berbeda jauh dengan jumlah tahun lalu. Artinya, lebih dari Rp2 triliun akan dianggarkan khusus penguatan kapasitas di lima provinsi.
“Kalau di kota-kota besar, kita sudah ada semua [jaringan Indosat]. Tapu mobilitas orang-orang kan tidak selalu di kota besar. Misalnya bangun kapasitas di Jakarta, juga harus membangun sampai Bogor,” ujar Joy di Jakarta, Senin (5/2/2018).
Joy menyampaikan untuk kota-kota besar di luar Pulau Jawa, Indosat menilai ekspansi layanan tidak dapat hanya bergantung pada penambahan TBS, namun juga memperkuat jaringan kapasitas jaringan yang sudah ada.
Kendati demikian, Joy enggan membeberkan provinsi mana yang sedang dibidik oleh Indosat untuk dapat memperkuat cakupan pelayanan LTE.
Joy menjelaskan untuk tahun ini perseroan hanya menyasar lima provinsi, karena disesuaikan dengan volume belanja modal. Dalam jangka panjang, ISAT tidak menutup peluang pengembangan di wilaya sekitar kota besar di provinsi lain.