Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mansek Terima Mandat IPO Tiga Calon Emiten Besar

Mandiri Sekuritas telah mengantongi mandat underwriting untuk penerbitan saham perdana atau initial public offering (IPO) 3 perusahaan swasta pada semester pertama tahun ini, dengan nilai emisi masing-masing di atas Rp1 triliun.
Direktur Utama PT Mandiri Sekuritas Silvano Rumantir (kiri) memberikan penjelasan pada diskusi Exclusive Market Outlook for Chief Editor, di Jakarta, Senin (5/2)./JIBI-Dedi Gunawan
Direktur Utama PT Mandiri Sekuritas Silvano Rumantir (kiri) memberikan penjelasan pada diskusi Exclusive Market Outlook for Chief Editor, di Jakarta, Senin (5/2)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA — Mandiri Sekuritas telah mengantongi mandat underwriting untuk penerbitan saham perdana atau initial public offering (IPO) 3 perusahaan swasta pada semester pertama tahun ini, dengan nilai emisi masing-masing di atas Rp1 triliun.

Silvano Rumantir, Direktur Utama Mandiri Sekuritas, mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan tersebut berasal dari sektor healthcare, building material, dan food & beverage. Semuanya dari kelompok korporasi swasta, sedangkan BUMN atau anak usaha BUMN belum ada yang menyampaikan mandat.

“Nilainya mudah-mudahan Rp1 triliun masing-masing, emiten besar semua. Itu nilai emisinya, bukan valuasi perusahaannya,” katanya, Senin (5/2/2018).

Silvano mengatakan, ada harapan nilai emisi dari emiten pada tahun ini rata-rata akan lebih besar dari tahun lalu.

Adapun, pada tahun lalu dari 37 emiten baru hanya 2 emiten yang memiliki nilai emisi di atas Rp1 triliun, yakni dua anak usaha BUMN, PT GMF Aero Asia Tbk. Rp1,13 triliun dan PT PP Presisi Tbk. Rp1,1 trilun.

Silvano mengatakan, idealnya nilai emisi saham IPO emiten adalah di atas Rp500 miliar untuk bisa mendungkung peningkatan likuiditas pasar. Pasar umumnya banyak yang meminati emiten dengan nilai emisi tinggi seperti itu.

Selain mandat IPO, Mandiri Sekuritas juga sudah mengantongi mandat underwriting untuk 4 emisi global bond. Keempatnya yakni dua dari korporasi swasta, satu BUMN, dan satu obligasi negara.

“Yang swasta inimal US$150 juta masing-masing, itu ada 2 emiten. BUMN biasanya lebih besar tetapi kita masih tunggu finalisasi hitungan mereka. Yang dari pemeritah belum tahu,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper