Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan harga emas naik turun merespons pernyataan pejabat Federal Open Market Committee dan menjelang rilis data nonfarm payroll (NFP).
Perdagangan Kamis (1/2) pukul 12.00 WIB, emas kontrak teraktif April 2018 menguat 4,6 poin atau 0,34% menjadi US$1.347,70 per troy ounce. Sesi sebelumnya, harga ditutup menguat 0,49%.
Pertemuan FOMC menyatakan kebijakan terakhir Gubernur The Fed Janet Yellen akan mempertahankan kebijakan suku bunganya. Bank Sentral AS juga memperkirakan inflasi akan naik dan menstabilkan sekitar 2% dalam jangka menengah.
Monex Investindo Futures dalam risetnya menuturkan, keputusan optimistis The Fed terhadap perekonomian serta inflasi yang meningkat di tahun ini seharusnya dapat menekan harga emas.
Emas sempat melemah, namun berbalik menguat pada sesi penutupan Rabu (31/1). Logam mulia ini berlanjut fluktuatif menjelang rilis data NFP pada Jumat (2/1). Jika data NFP AS lebih rendah dari ekspektasi pasar, harga emas kemungkinan melanjutkan penguatan.
Secara teknikal, level resistan harga emas berada di kisaran US$1.348 per troy ounce. Kemampuan menembus level tersebut akan mendorong ke level US$1.353 per troy ounce.
Baca Juga
“Namun, selama tidak menembus US$1.353 per troy ounce, harga emas berpeluang kembali turun ke level support di US$1.340 per troy ounce. Break ke level tersebut akan membuka peluang ke US$1.331 per troy ounce,” paparnya.