Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dibayangi Sentimen The Fed, Emas Berpotensi Tertekan ke US$1.328

Pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada 3031 Januari 2018 menjadi agenda penting yang mempengaruhi laju aset haven seperti emas.
Harga emas berjangka naik di Divisi COMEX New York Mercantile Exchange./Antara
Harga emas berjangka naik di Divisi COMEX New York Mercantile Exchange./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada 30—31 Januari 2018 menjadi agenda penting yang mempengaruhi laju aset haven seperti emas.

Terpantau, pada perdagangan Selasa (30/1) pukul 10.08 WIB, harga emas Comex kontrak teraktif melemah 6,4 poin atau 0,48% menjadi US$1.338,70 per troy ounce. Adapun harga emas spot turun 4,36 poin atau 0,33% menuju US$1.335,97 per troy ounce.

Pada saat yang sama, Indeks dolar yang mengukur pergerakan dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama terpantau menguat 0,144 poin atau 0,16% menjadi 89,452, rebound dari level terendah dalam 3 tahun.

Monex Investindo Futures dalam publikasi risetnya hari ini menuturkan bahwa harga emas bepotensi lanjutkan pelemahan hingga mencapai US$1.328 per troy ounce.

Hal ini dipicu oleh perhatian pelaku pasar yang tertuju pada rapat kebijakan moneter The Federal Reserve yang berlangsung 2 hari dari hari ini hingga besok.

Pelaku pasar memperhatikan sikap optimistis The Federal Reserve untuk menaikkan tingkat suku bunga 3 kali pada tahun ini.

Seperti diketahui, pergerakan logam mulia sangat sensitif terhadap tingkat suku bunga. Tingkat suku bunga yang lebih tinggi dapat meningkatkan opportunity cost kepemilikan aset tidak berimbal hasil serta mendorong pergerakan dolar naik.

Akibat lebih lanjut, harga komoditas dalam nilai greenback menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya sehingga dapat menyusutkan permintaan.

“Selama tertahan di bawah level US$1.338 per troy ounce harga emas kemungkinan akan turun. Penembusan di bawah level US$1.335 per troy ounce akan mendorong menuju level US$1.328 per troy ounce,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Eva Rianti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper