Bisnis.com, JAKARTA—Emiten produksi dan peritel perhiasan emas, PT Hartadinata Abadi Tbk. memproyeksikan pertumbuhan penjualan emas bisa mencapai 20% atau sekitar Rp3 triliun hingga akhir 2018.
Sandra Sunanto, Direktur Utama Hartadinata Abadi mengatakan mengungkapkan, target penjualan perhiasan pada 2017 sudah tercapai. Hingga akhir 2017, kata Sandra, perseroan berhasil membukukan penjualan hingga Rp2,5 triliun, tumbuh 19% dari posisi Rp2,1 triliun pada 2016.
“Penjualan masih on the track. Target Rp2,5 triliun sudah tercapai pada 2017. Kalau tahun ini, penjualan kami mau tumbuh 15%--20%,” ungkapnya di Jakarta, Senin (22/1/2018).
Sandra mengatakan, bisnis penjualan perhiasan emas merupakan bisnis kepercayaan. Emiten bersandi saham HRTA telah menjalankan bisnis sejak 25 tahun silam. Dia optimistis, kebiasaan masyarakat untuk melakukan jual beli emas tidak akan berkurang di tengah penurunan daya beli.
Menurutnya, saat daya beli menurun, masyarakat tetap melakukan pembelian perhiasan emas, akan tetapi dengan kadar emas yang lebih muda, sehingga harga lebih murah.
Hartadinata akan lebih agresif mengembangkan bisnis pada tahun ini. Dia mengatakan, perseroan akan ekspansif hingga kuartal III/2018, sebelum masuk Pemilu 2019. Alasannya, tren pembelian emas saat pemilihan umum (Pemilu) biasanya menurun dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.