Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas melanjutkan reli penguatan seiring dengan merosotnya mata uang dolar AS. Hari ini emas membidik level US$1.342 per troy ounce dan dalam jangka pendek diprediksi logam mulia ini akan menembus level US$1.346 per troy ounce.
Terpantau, pada perdagangan Senin (15/1/2018) pukul 09.35 WIB, harga emas Comex menguat 6,20 poin atau 0,46% menjadi US$1.341,10 per troy ounce. Adapun harga emas spot naik 3,77 poin atau 0,28% menuju US$1.341,41 per troy ounce. Ini adalah level tertinggi dalam 4 bulan.
Sementara itu, sebagai sentimen terkuatnya, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia masih bergerak di zona merah dengan pelemahan 0,168 poin atau 0,18% menjadi 90,806. Angka ini adalah level terendah dalam 3 tahun terakhir.
Analis Monex Investindo Futures Faisyal menuturkan, dalam jangka pendek harga emas berpeluang menguat lantaran tertekannya dolar AS di balik serangkaian sentimen optimistis di negara ekonomi maju lainnya.
Seperti diketahui, dolar AS mengalami pelemahan menyusul sinyal dari Bank Sentral Eropa/European Central Bank (ECB) bahwa ekonomi cukup kuat untuk menjamin pengetatan stimulus. Selain itu, apresiasi mata uang yuan juga turut menekan dolar AS.
“Emas mendekati level resistan US$1.342 per troy ounce. Menembus zona ini dapat mendorong kenaikan menuju US$1.346 per troy ounce sebelum membidik US$1.352 per troy ounce,” ungkap Faisyal dalam publikasi risetnya hari ini (15/1).
Sementara itu, jika emas tidak berhasil menembus level resistan tersebut, emas bisa melemah hingga level support di US$1.336 per troy ounce. Break ke bawah level tersebut dapat memicu pelemahan menuju US$1.332 per troy ounce sebelum ke US$1.326 per troy ounce.