Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Tenaga Kerja AS Dorong Optimisme Global, Bursa Asia Naik

Pergerakan bursa Asia menguat pada awal perdagangan hari ini, Senin (11/12/2017), ditopang data pasar tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang mengangkat optimisme dalam pertumbuhan global.
Bursa Asia MSCI/Reuters
Bursa Asia MSCI/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan bursa Asia menguat pada awal perdagangan hari ini, Senin (11/12/2017), ditopang data pasar tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang mengangkat optimisme dalam pertumbuhan global.

Meski demikian, perdagangan mungkin cenderung akan lebih sepi seiring dengan datangnya musim liburan Natal dan Tahun Baru.

Indeks Topix Jepang dan indeks Nikkei 225 Stock Average masing-masing naik 0,2% pada pukul 9.18 pagi waktu Tokyo (pukul 7.18 pagi WIB). Adapun indeks S&P/ASX 200 Australia bergerak fluktuatif dan indeks Kospi Korea Selatan naik kurang dari 0,1%.

Sementara itu, indikator pada indeks S&P 500 dikabarkan lanjut naik kurang dari 0,1% setelah indeks acuan AS tersebut berakhir menguat 0,6% pada perdagangan Jumat (8/12). Kontrak berjangka pada indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,1% dan indeks MSCI Asia Pacific juga naik 0,1%.

Dilansir Bloomberg, data kepegawaian di AS naik lebih besar dari perkiraan pada bulan November, sedangkan tingkat pengangguran bertahan di level terendah dalam 17 tahun. Data tersebut semakin membuka jalan bagi penaikan suku bunga AS lanjutan pekan ini.

Indeks S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average pun ditutup di level tertinggi sepanjang masa pada perdagangan terakhir pekan lalu.

Di sisi lain, dolar AS melanjutkan pergerakan positifnya pekan lalu saat Presiden Donald Trump bersiap memberi pernyataan penutupan untuk reformasi pajak pada hari Rabu (13/12).

Optimisme investor kembali terdorong setelah pemerintah AS memutuskan menghindari shutdown pada Jumat (8/12) dan perundingan terkait perundang-undangan pajak di negeri adidaya tersebut menunjukkan kemajuan.

Dengan perdagangan saham global mendekati rekor tertinggi, banyak pengelola keuangan membukukan keuntungan sebelum akhir tahun di tengah perputaran ekuitas dan memudarnya sentimen negatif terhadap aset berisiko.

Spekulasi penaikan suku bunga oleh The Federal Reserve meningkat menjelang pertemuan kebijakan bank sentral AS tersebut pekan ini, meski masih ada perdebatan tentang laju kenaikan tahun depan.

Dari China, tekanan inflasi negeri tirai bambu dilaporkan sedikit menurun pada bulan November. Hal ini memberi para pembuat kebijakan alasan lain untuk tetap menerapkan aturan finansial yang lebih ketat demi mengatasi utang.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper