Bisnis.com, JAKARTA— Emiten pariwisata PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. (PJAA) mengantongi fasilitas pinjaman dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) sebesar Rp200 miliar untuk pembiayaan modal kerja.
Direktur Utama Pembangunan Jaya Ancol C. Paul Tehusijarana mengungkapkan, pada Kamis (30/11/2017) perusahaan sudah melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. untuk pembiayaan capex dan modal kerja atau operasional.
“Obyek transaksi berupa pemberian fasilitas pinjaman dengan nilai Rp200 miliar,” paparnya dalam keterbukaan informasi, Senin (4/12/2017).
Pada Kamis (30/12/2017), dalam keterbukaan informasi yang berbeda, Paul menyebutkan perseroan telah menyiapkan dana pelunasan Obligasi II Jaya Ancol tahun 2012 Seri B dengan jumlah pokok Rp200 miliar. Pendanaan berasal dari kas internal dan stand by loan dari Bank Mandiri. Surat utang itu jatuh tempo pada 27 Desember 2017.
Per September 2017, perusahaan yang dimiliki Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ini membukukan laba yang diatribusikan kepada entitas induk senilai Rp159,27 miliar, tumbuh 40% year on year (yoy) dari sebelumnya Rp113,69 miliar.
Peningkatan laba Ancol didorong oleh pendapatan usaha yang mencapai Rp871,6 miliar, bertambah Rp8,4 miliar atau tumbuh 0,97% yoy dari posisi Rp863,2 miliar per September 2016.
Baca Juga
Adapun komposisi pendapatan terdiri dari pendapatan real estate, pendapatan tiket, pendapatan hotel dan restoran, serta pendapatan usaha lainnya masing-masing senilai Rp19,27 miliar, Rp627,73 miliar, Rp44,83 miliar dan Rp181 miliar.