Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tersandung Skandal Pemalsuan Data, Saham Mitsubishi Merosot

Saham Mitsubishi Materials Corp., salah satu anggota grup konglomerasi terbesar di Jepang, merosot pada perdagangan hari ini, Jumat (24/11/2017), menyusul pengakuannya terkait pemalsuan data.
Ilustrasi/Reuters
Ilustrasi/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Saham Mitsubishi Materials Corp., salah satu anggota grup konglomerasi terbesar di Jepang, merosot pada perdagangan hari ini, Jumat (24/11/2017), menyusul pengakuannya terkait pemalsuan data.

Berdasarkan data Bloomberg, harga saham Mitsubishi Materials hari ini berakhir turun 8,07% atau 330 poin di level 3.760 yen per lembar saham, setelah dibuka dengan pelemahan sekitar 11% di posisi 3.650.

Padahal, saham perusahaan ini mampu bertahan menguat selama dua hari perdagangan berturut-turut sebelumnya. Pada perdagangan terakhir sebelum libur nasional, Rabu (22/11), saham Mitsubishi Materials berakhir naik 0,62% di posisi 4.090.

Dilansir BBC, tiga dari unit perusahaan ditemukan telah memalsukan data untuk produk-produk yang dipasok ke hampir 300 perusahaan di industri kedirgantaraan, mobil, dan pembangkit listrik.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada isu keamanan yang dilaporkan akibat permasalahan ini.

Skandal data ini merupakan kejadian terbaru dari serangkaian skandal yang telah menodai citra korporasi Jepang dan reputasinya di bidang manufaktur.

Kobe Steel, Mitsubishi Motors, Nissan, dan Subaru sebelumnya telah pula mengakui manipulasi data dalam perusahaan mereka, sebagian di antaranya bahkan terjadi selama beberapa dekade.

Mitsubishi Materials pertama kali menyadari perihal penyimpangan ini dalam divisinya pada Februari dan kemudian membuka proses investigasi pasca skandal Kobe Steel.

Mitsubishi Materials memiliki 45% saham dalam usaha gabungan (joint venture) pipa tembaga dengan Kobe Steel, termasuk pabrik Hatano yang merupakan pusat dari skandal Kobe.

Pada Kamis, pihak manajemen perusahaan menyampaikan permohonan maaf atas skandal manipulasi ini dan berjanji untuk memperkuat prosedur kontrol kualitasnya demi mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang.

Perusahaan masih belum mengetahui dampak atas skandal kualitas ini terhadap laporan finansialnya dan berencana menggelar konferensi pers pada hari ini waktu setempat.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper