Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Hong Kong merosot pada perdagangan Kamis (23/11/2017), mengikuti pelemahan di bursa saham China.
Indeks Hang Seng ditutup melemah 0,99% atau 295,55 poin ke level 29.707,94, sedangkan China Enterprises Index turun 1,9% ke 11.737,06 poin, level terendah dalam sebulan terakhir.
Dari 50 saham yang diperdagangkan pada indeks Hang Seng, 22 saham menguat, 25 saham melemah, sedangkan 4 saham lainnya stagnan. Sebagian besar pelemahan terjadi pada sesi akhir perdagangan sebelum ditutup.
Seperti dikutip Reuters, investor melakukan profit taking di berbagai sektor termasuk sektor keuangan, TI dan barang konsumsi, karena suasana pesimis di China ikut mempengaruhi..
Indeks blue-chip China mengalami penurunan terburuk dalam 17 bulan terakhir dengan kemerosotan hampir 3% karena pemerintah meningkatkan kampanye deleveraging-nya, ditambah kekhawatira mengenai obligasi.
Dilansir Bloomberg, imbal hasil pada surat utang negara dan obligasi korporasi mencapai level tertinggi dalam tiga tahun terakhir seiring berlangsungnya kampanye deleveraging.Dengan lebih dari US$1 triliun obligasi jatuh tempo pada 2018 hingga 2019, perusahaan di China akan semakin sulit untuk mendapatkan pembiayaan.
Kritik dari pemerintah bahwa Moutai, yang merupakan salah satu saham paling populer di kalangan investor, telah meningkat terlalu cepat tahun ini menambah kegelisahan investor.
"Meningkatnya imbal hasil obligasi akan negatif bagi laba perusahaan, karena akan meningkatkan biaya permodalan. Itu berita buruk bagi pasar saham," kata Castor Pang, kepala penelitian Core-Pacific Yamaichi HK, seperti dikutip Bloomberg.
Di antara saham yang paling menekan indeks, Saham Tencent Holdings melemah 1,79%, sedangkan saham Ping An Insurance merosot hingga 3,8%.