Bisnis.com, JAKARTA – Harga karet berhasil kembali meraih momentumnya dan berakhir menguat pada perdagangan hari kedua berturut-turut, Selasa (14/11/2017), ditopang optimisme atas ekonomi China dan pelemahan kinerja mata uang yen Jepang.
Harga karet untuk pengiriman April 2018, kontrak teraktif di Tokyo Commodity Exchange (Tocom), ditutup menguat 0,05% atau 0,10 poin ke level 202 yen per kilogram (kg).
Sebelumnya harga karet dibuka dengan pelemahan 0,20% atau 0,40 poin di posisi 201,50 setelah pada perdagangan Senin (13/11) berakhir rebound 1,66% di posisi 201,90.
Menurut Gu Jiong, analis di Yutaka Shoji, harga karet ditopang optimisme terhadap kondisi ekonomi China yang masih akan tumbuh, sehingga dapat mengerek harga komoditas termasuk karet.
“Selain itu, pelemahan nilai tukar yen Jepang juga turut memberikan dorongan harga,” ujar Gu, seperti dikutip dari Bloomberg.
Laju ekonomi China sedikit mengerem setelah laju data output pabrik, investasi, serta penjualan retail melambat.
Baca Juga
Berdasarkan data Biro Statistik China, output industri naik 6,2% di bulan Oktober dibanding sebelumnya, lebih rendah dari rata-rata proyeksi 6,3% dan data bulan September di 6,6%.
Adapun penjualan eceran melonjak 10% dari tahun sebelumnya, dibandingkan dengan perkiraan untuk kenaikan 10,5%, serta pencapaian pada bulan September sebesar 10,3%. Investasi aset tetap yang tidak termasuk rumah tangga pedesaan naik 7,3% pada Oktober, sesuai perkiraan ekonom.
China dikabarkan telah mengisyaratkan meningkatkan fokus terhadap kualitas ekspansi ekonomi daripada lajunya.
Turut menopang harga karet, nilai tukar yen terpantau lanjut terdepresiasi 0,03% atau 0,03 poin ke posisi 113,66 per dolar AS pada pukul 14.01 WIB, setelah pada Senin (13/11) berakhir melemah 0,09% di posisi 113,63.
Pergerakan Harga Karet Kontrak April 2018 di TOCOM
Tanggal | Harga (Yen/Kg) | Perubahan |
14/11/2017 | 202,00 | +0,05% |
13/11/2017 | 201,90 | +1,66% |
10/11/2017 | 198,60 | -2,22% |
9/11/2017 | 203,10 | -0,78% |
8/11/2017 | 204,70 | -0,63% |
Sumber: Bloomberg