Bisnis.com, JAKARTA – Berita tentang rencana PT Bukit Asam Tbk. melakukan stock split serta rencana agresif PT Nusantara Infrastructure Tbk. dalam bisnis jalan tol menjadi topik beberapa media nasional hari ini, Kamis (9/11/2017).
Berikut rincian topik utama di sejumlah media nasional:
PTBA Bakal Stock Split 1:5. Korporasi tambang milik negara, PT Bukit Asam (Persero) Tbk., berencana melakukan pemecahan nilai nominal saham (stock split) dengan rasio 1:5 dalam waktu dekat. (Bisnis Indonesia)
LPCK Kantongi Restu Pemegang Saham. Emiten properti, PT Lippo Cikarang Tbk. telah mengantongi restu pemegang saham untuk melakukan penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. (Bisnis Indonesia)
LTLS Tawarkan Obligasi Rp500 Miliar. PT Lautan Luas Tbk. menawarkan surat utang senilai Rp500 miliar yang terdiri atas dua seri. Menurut informasi yang diperoleh Bisnis, obligasi itu diterbitkan dalam dua tenor, yaitu 3 tahun dengan kupon 9%-9,25% dan 5 tahun dengan kupon 9,65%-10,15%. (Bisnis Indonesia)
Metro Pacific Belum Berniat Tender Offer, BEI Suspensi META. PT Metro Pacific Tollways Indonesia (MPTI) belum akan melaksanakan penawaran tender (tender offer), meski telah resmi mengakuisisi 48,27% saham PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META). Sementara itu, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memutuskan untuk menghentikan sementara (suspensi) perdagangan META. (Investor Daily)
META Siap Berbelanja Rp10 Triliun. Pasca berada di bawah kendali PT Metro Pacific Tollways Indonesia, PT Nusantara Infrastructure Tbk. akan lebih agresif dalam bisnis jalan tol. Mereka bahkan sudah menyiapkan dana investasi antara Rp9 triliun-Rp10 triliun hingga tahun depan. (Kontan)