Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kino Indonesia (KINO) Bentuk 2 Joint Venture

PT Kino Indonesia Tbk. (KINO) membentuk dua perusahaan patungan di Indonesia dan Thailand bersama dengan Malee Capital Company Limited untuk mendorong penjualan produk perawatan dan pemeliharaan tubuh serta produk minuman.
PT Kino Indonesia Tbk/kino.co.id
PT Kino Indonesia Tbk/kino.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - PT Kino Indonesia Tbk. (KINO) membentuk dua perusahaan patungan di Indonesia dan Thailand bersama dengan Malee Capital Company Limited untuk mendorong penjualan produk perawatan dan pemeliharaan tubuh serta produk minuman.

Perseroan telah menandatangani perjanjian usaha patungan dengan Malee Capital Company Limited –grup usaha Malee Group Public Company Limited. Perseroan akan mendirikan dua perusahaan patungan yaitu PT Kino Malee Indonesia dan Malee Kino (Thailand) Company Limited.

Finance Corporate Division Head PT Kino Indonesia Tbk. Budi Muljono mengungkapkan perseroan akan menjadi pemegang saham mayoritas sebesar 51% kepemilikan saham pada PT Kino Malee Indonesia. Perseroan juga akan menjadi pemegang saham minoritas sebesar 49% kepemilikan saham pada Malee Kino (Thailand) Company Limited.

“Melalui perusahaan patungan tersebut, perseroan bersama dengan Malee akan membangun sebuah sinergi, di mana Kino akan mengekspor produk perawatan dan pemeliharaan tubuh dan farma miliknya ke Thailand untuk dipasarkan dan dijual oleh Malee Kino (Thailand) Company Limited,” tulisnya dalam keterangan resminya, Selasa (31/10/2017).

PT Kino Malee Indonesia, lanjutnya, akan mengimpor, memasarkan, menjual dan mendistribusikan produk minuman Malee di Indonesia. Dengan begitu, keberadaan produk perawatan dan pemeliharaan tubuh dan farma dari Kino di pasar mancanegara akan semakin meningkat, sedangkan produk minuman PT Kino Malee Indonesia akan melengkapi portofolio produk minuman Kino.

Perseroan mengungkapkan peluang pasar minuman di Indonesia masih sangat besar dan terbuka lebar. Pada 2016, nilai pasar industri minuman tumbuh 8,46% dibanding 2015 sebesar 7,54%.

Menurut perseroan, pertumbuhan volume penjualan minuman ditopang oleh peningkatan permintaan, khususnya dari konsumen kelas menengah, dan juga didorong oleh semakin banyaknya perusahaan asing yang masuk ke pasar minuman Indonesia dengan mendirikan perusahaan patungan dengan perusahaan lokal serta perusahaan asing yang menambah investasinya pada fasilitas produksi yang telah dimiliki di Indonesia.

Selain itu, potensi industri minuman secara umum bersifat kompetitif tetapi sangat menjanjikan terutama di Indonesia. Padahal, Malee merupakan salah satu pemain minuman terbesar di Thailand dengan segudang pengalaman di bidang minuman, antara lain kategori jus buah dan air kelapa.

Di Indonesia, kategori kategori jus buah dan air kelapa pada segmen minuman adalah segmen bisnis istimewa yang sangat ketat dalam persaingan tetapi menarik untuk dimasuki.

Segmen ini menawarkan pertumbuhan prospek bisnis yang luas yang sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk berpenghasilan menengah di Indonesia bersamaan dengan daya beli yang akan membaik di tahun-tahun mendatang.

“Pendirian perusahaan patungan tersebut akan menjadi aksi strategis dari Kino untuk mengembangkan portofolio segmen minuman. Selain itu, dukungan distribusi dan pemasaran dari Malee melalui pendirian perusahaan patungan di Thailand juga dapat memperluas jaringan distribusi produk perawatan dan pemeliharaan tubuh di pasar mancanegara sekaligus menambah porsi penjualan ekspor Kino,” katanya.

Adapun, pendirian perusahaan patungan dengan Malee merupakan bagian dari rencana strategis yang dilakukan KINO setelah akuisisi merek Jamu Dua Putri Dewi dan akuisisi bisnis Grup Ristra yang telah dilakukan oleh Kino pada tahun 2016.

Selain itu, pendirian perusahaan patungan ini merupakan bagian dari upaya yang dijalankan oleh Kino untuk terus memberikan nilai tambah kepada konsumen terhadap produk minuman yang inovatif.

Perseroan mengungkapkan pendirian perusahaan patungan tersebut akan dibiayai oleh dana hasil IPO yang telah dialokasikan untuk penyertaan modal pada perusahaan di industri sejenis untuk mendukung pertumbuhan anorganik Kino.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lukas Hendra TM
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper