Bisnis.com, JAKARTA—Emiten keramik PT Arwana Citramulia Tbk. berhasil mencatatkan pertumbuhan penjualan 15% secara year on year untuk periode sembilan bulan tahun ini di tengah isu lemahnya daya beli sepanjang tahun ini.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, pendapatan perseroan meningkat dari Rp1,1 triliun pada sembilan bulan tahun lalu menjadi Rp1,27 triliun pada sembilan bulan tahun ini. Sebesar 72% penjualan perseroan adalah kepada pihak berelasi, yakni PT Catur Sentosa Adiprana Tbk.
Manajemen emiten dengan kode saham ARNA ini mengungkapkan, pencapaian ini sangat memuaskan di tengah kondisi pasar keramik tanah air yang masih mendatar. Beban pokok penjualan perseroan tumbuh 11% atau lebih rendah dibandingkan pertumbuhan penjualan.
Kondisi pasar sektor properti yang masih lemah berimbas pada penjualan bahan bangunan yang stagnan. Namun, situasi ini mampu disiasati Arwana dengan meluncurkan sejumlah produk baru yang efektif meningkatkan penjualan.
Produk Uno, misalnya, memperoleh animo yang tinggi pasar domestik maupun luar negeri. Porsi penjualan produk Uno selama tiga triwulan tahun 2017 tercapai lebih dari 40%, meningkat dibanding periode yang sama pada tahun lalu.
“Inovasi produksi Uno dengan ukuran 25x50 dan 50x50 dan didukung design sesuai selera pasar telah mampu memperbesar market share dan memperbaiki harga jual rata-rata,” ungkap manajemen perseroan dalam siaran pers, Senin (30/10/2017).
Secara kuantitas atau volume penjualan, terjadi pertumbuhan sebesar 11%. Sementara itu, harga jual juga mengalami perbaikan, yakni meningkat rata-rata 4%.
Peningkatan Penjualan bersih 15% yang disertai efisiensi biaya produksi, terutama pemakaian gas melalui metode lean manufacturing berhasil meningkatkan laba bersih tahun 2017 dibanding tahun sebelumnya.
Laba bersih ARNA naik 38% dari Rp60,9 miliar pada sembilan bulan 2016 menjadi Rp83,9 miliar pada periode yang sama 2017.
Manajemen mengungkapkan, ARNA fokus dan konsisten dalam meningkatkan nilai tambah bagi semua pemegang saham, baik melalui pertumbuhan laba bersih maupun pertumbuhan pembayaran dividen.
Tahun 2017, ARNA menargetkan pertumbuhan laba bersih di atas 30% dengan nilai sebesar Rp120 milyar. Dividen Payout Ratio pada tahun 2018 ditargetkan bertumbuh yang didukung dengan posisi free cashflow pada akhir tahun 2017 yang lebih baik banding tahun 2016.