Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Bersih Ancol (PJAA) Naik 40%

Keberhasilan emiten rekreasi, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. menurunkan beban usaha, berhasil membuat perseroan mencetak pertumbuhan laba dua digit.
Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk. Paul Tehusijarana (kiri) memberikan paparan, didampingi Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Hery Trianto saat berkunjung ke Wisma Bisnis Indonesia, di Jakarta, Rabu (18/10)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk. Paul Tehusijarana (kiri) memberikan paparan, didampingi Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Hery Trianto saat berkunjung ke Wisma Bisnis Indonesia, di Jakarta, Rabu (18/10)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - Keberhasilan emiten rekreasi, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. menurunkan beban usaha, berhasil membuat perseroan mencetak pertumbuhan laba dua digit.

Perusahaan yang dimiliki Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ini membukukan laba yang diatribusikan kepada entitas induk senilai Rp159,27 miliar hingga September 2017, tumbuh 40% dari posisi Rp113,69 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Peningkatan laba Ancol didorong oleh pendapatan usaha yang mencapai Rp871,6 miliar hingga September 2017, bertambah Rp8,4 miliar atau tumbuh 0,97% dari posisi Rp863,2 miliar per September 2016.

Adapun, komposisi pendapatan terdiri dari pendapatan real estate, pendapatan tiket, pendapatan hotel dan restoran, serta pendapatan usaha lainnya masing-masing senilai Rp19,27 miliar, Rp627,73 miliar, Rp44,83 miliar dan Rp181 miliar.

Hampir 72% pendapatan usaha PJAA berasal dari pendapatan tiket. Namun, pendapatan dari segmen tiket wahana wisata berkontribusi paling besar hingga Rp426,95 miliar.

"Pendapatan yang memberikan kontribusi terbesar bagi perusahaan adalah pendapatan tiket yaitu wahana wisata yang di antaranya Atlantis, Gelanggang Samudera, Taman dan Pantai, Dunia Fantasi, Sea World dan Ecopark," tulis manajemen dalam laporan keuangan.

Direktur Utama Pembangunan Jaya Ancol C. Paul Tehusijarana, sebelumnya, menyampaikan akan melakukan revitalisasi terhadap wahana lama dan membangun beberapa wahana baru untuk meningkatkan pendapatan perseroan. PJAA pun berencana membangun Sea World terbesar di Asia Tenggara yang ditargetkan rampung pada 2019.

Emiten bersandi saham PJAA ini memperoleh pendapatan bunga senilai Rp28,61 miliar, atau tumbuh 226% dari posisi Rp8,7 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan laba juga didongkrak dari penurunan beban usaha perseroan.

Dalam laporan keuangan September 2017 yang dirilis pada Senin (30/10/2017), beban usaha PJAA hingga September 2017 mencapai Rp139,96 miliar, telah turun dari posisi Rp50,6 miliar dari posisi Rp190,56 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Di sisi lain, utang bank yang akan jatuh tempo dalam waktu setahun senilai Rp298,45 miliar dan utang obligasi senilai Rp199,89 miliar. Bila dikalkulasi, utang jangka pendek yang akan jatuh tempo mencapai Rp498,34 miliar. Sementara itu, total kas dan setara kas mencapai Rp428,97 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper