Bisnis.com, JAKARTA - Emiten produsen dan penyedia perhiasan emas PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) melaporkan laba bersih pada kuartal III/2017 naik 28,4% menjadi Rp95 miliar.
Direktur Utama HRTA Sandra Sunanto menyampaikan, pada periode Juli-September 2017 perseroan membukukan laba bersih senilai Rp95 miliar. Angka ini tumbuh 28,4% secara year on year (yoy) dari Rp75 miliar.
Pada kuartal III/2017, total pendapatan perusahaan juga meningkat 13,1% yoy menuju Rp1,86 triliun. Pemasukan operasional terutama berasal dari penjualan wholesaler sebesar 91,69%, toko milik sendiri 8,30%, dan waralaba 0,01%.
"Pada kuartal III ini, kinerja perusahaan sesuai dengan apa yang kami rencanakan. Hal ini tercermin dari peningkatan penjualan yang tinggi, pembukaan saluran distribusi, toko baru, dan ekspansi ke luar Jawa Barat," ujarnya, Kamis (19/10/2017).
Dari sisi segmen pasar, penjualan didominasi oleh segmen kelas menengah yang berkontribusi 70% terhadap total penjualan. Oleh karena itu, manajemen akan meningkatkan penetrasi pasar di kelas tersebut.
Sepanjang kuartal III/2017, HRTA sudah membuka 5 toko perhiasan emas baru di Bandung, Jakarta, Batam, Banten. Toko dengan brand ACC ini menyasar segmen menengah bawah. Perusahaan juga bekerja sama dengan Matahari Departement Store untuk meningkatkan daya saing dengan memasuki pasar baru melalui saluran distribusi yang mudah diakses.
Hartadinata mencatatkan sahamnya si BEI pada Juni 2017 dan masuk ke dalam sektor consumer goods dan sub sektor others. HRTA melepas 1,1 miliar saham dengan nominal Rp100 per lembar.
Jumlah tersebut setara dengan 24% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO. Dalam aksi korporasi itu, HRTA menghimpun dana Rp331 miliar.
Sekitar 50% dana yang diperoleh dari IPO digunakan untuk refinancing pinjaman modal kerja. Selebihnya, 42% untuk pembelian bahan baku, 6% pembelian mesin, dan 2% pengembangan aplikasi sistem e-commerce.