Bisnis.com, JAKARTA—Rapat umum pemegang saham luar biasa atau RUPSLB PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk. pada Senin (16/10/2017) di Jakarta menyetujui seluruh agenda rapat, termasuk rencana stock split saham dan rights issue perseroan.
RUPSLB emiten dengan kode saham MKNT ini dihadiri oleh 83,96% dari total pemegang saham perseroan, atau 839,57 juta saham dari total saham beredar perseroan sebanyak 1 miliar saham. Ada empat agenda dalam RUPSLB kali ini.
Pertama, persetujuan atas perubahan anggaran dasar perseroan, khususnya terkait peningkatan modal dasar dan perubahan nilai nominal saham. Kedua, persetujuan untuk melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue yang disertai waran.
Ketiga, memberikan wewenang dan kuasa kepada dewan komisaris perseroan untuk melakukan penyesuaian dan/atau perubahan anggaran dasar perseroan tentang modal ditempatkan dan disetor penuh setelah pelaksanaan right issue.
Keempat, perubahan susunan pengurus perseroan, yakni terkait pelepasan jabatan Ivan Ekancono sebagai direktur independen perseroan dan diganti oleh Syarif Syarial Ahmad.
Dalam RUPSLB tersebut, seluruh pemegang saham yang hadir memberikan suara persetujuan bulat atas rencana-rencana perseroan tersebut.
Dengan disetujuinya seluruh agenda rapat, maka modal dasar perseroan kini berubah dari selumnya Rp200 miliar menjadi Rp400 miliar. Perseroan akan melakukan stock split sehingga nominal saham berubah dari Rp100,- per lembar menjadi Rp20,- per lembar atau dengan efek konversi 1:5.
Langkah perseroan untuk menggelar rights issue pun kini menjadi mulus. MKNT berencana melepas 2 miliar lembar saham baru dengan nominal Rp20,- per saham serta 1,75 miliar lembar waran dengan nominal Rp20,- per lembar.
Jefri Junaedi, Direktur Utama MKNT, mengatakan bahwa stock split saham perseroan akan tuntas setidaknya pada pekan ketiga November nanti. Sementara itu, rights issue ditargetkan rampung pada awal 2018.
“Dengan stock split ini kami berharap saham MKNT akan lebih likuid di pasar karena jumlah saham beredar menjadi lebih banyak. Rights issue akan dilepas dengan harga pelaksanaan Rp300 per saham, jadi kita akan dapat tambahan modal setidaknya Rp600 miliar,” katanya usai RUPSLB, Senin (16/10/2017).
Setelah stock split dan rights issue sukses digelar, dewan komisaris perseroan memiliki wewenang untuk melakukan penyesuaian dan perubahan anggaran dasar perseroan tentang besaran modal ditempatkan dan disetor penuh setelah right issue.
Modal ditempatkan dan disetor akan meningkat dari Rp100 miliar menjadi Rp180 miliar, sementara jumlah saham meningkat dari 1 miliar menjadi 8,75 miliar.
Sementara itu, terkait perubahan struktur pengurus perseroan, Syarif Syarial Ahmad resmi menjabat sebagai direktur independen. Ivan Ekancono yang semula menduduki jabatan itu kini fokus sebagai direktur marketing dan sales MKNT.
Syarif merupakan purna bakti PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM). Dirinya pernah menjabat sebagai presiden direktur Telkom International pada Juni 2012 hingga Agustus 2016.
Setelah RUPSLB tersebut, susunan dewan direksi perseroan adalah sebagai berikut:
Direktur Utama : Jefri Junaedi
Direktur : Roby Tan
Direktur Keuangan : Setiawan Parikesit Kencana
Direktur Marketing & Sales : Ivan Ekancono
Direktur Independen : Syarif Syarial Ahmad.