Bisnis.com, JAKARTA--Grup Tudung, GarudaFood tengah mengkaji aksi korporasi untuk menghimpun dana senilai US$200 juta. Salah satu opsi GarudaFood adalah pelepasan saham perdana.
"Kami menilai aksi korporasi akan dilakukan pada 2018," ungkap Ketua GarudaFood Sudhamek AWS seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (2/10/2017).
Sudhamek mengungkapkan belum ada keputusan dalam memilih opsi aksi korporasi. Di sisi lain, rencana GarudaFood melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) juga mempertimbangkan kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG) yang sempat mencapai rekor tertinggi. Penawaran saham perdana dapat menggairahkan pasar modal.
Namun, berdasarkan data yang dihimpun Bloomberg, penjualan saham perdana di Asia Tenggara hanya mencapai US$421 juta sepanjang 2017. Kondisi ini menunjukkan adanya penurunan hingga 50%.
Pada periode yang sama tahun sebelumnya, jumlah penjualan saham perdana sempat mencapai US$916 juta.
GarudaFoood didirikan pada 31 Agustus 1990 dibawah naungan Tudung Group selaku perusahaan induk. Selain GarudaFood, Tudung Group juga memiliki lini bisnis agri yang beroperasi di bidang pengolahan minyak sawit (crude oil palm) dan kacang.
Baca Juga
GarudaFood Group berawal dari PT Tudung Putra Jaya (TPJ), yang didirikan di Pati – Jawa Tengah. Almarhum Darmo Putro merupakan pendiri perusahaan.
Pada Desember 1997, PT GarudaFood Jaya (GFJ) didirikan, dengan memproduksi Gery-merek biskuit. Lalu, pada 1998 GarudaFood mengakuisisi PT Triteguh Manunggal Sejati (TRMS), produsen jeli dan meluncurkan produk jeli dengan merek Okky dan Keffy.
Kemudian pada 2002, TRMS meluncurkan produk minuman jeli dengan merek Okky Jelly Drink dan merupakan fase baru bagi GarudaFood untuk masuk di bisnis minuman. GarudaFood juga memproduksi snack dengan merek Leo, untuk kategori keripik kentang, keripik pisang, keripik singkong produk dimulai dari akhir 2005.