Bisnis.com, JAKARTA - Dolar AS memulai perdagangan bulan Oktober dengan penguatan pada Senin, (2/10/2017) di saat investor memantau referendum kemerdekaan Catalunya, Spanyol.
Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama dunia, terpantau menguat 0,27% atau 0,248 poin ke level 93,324 pada pukul 8.41 WIB, setelah dibuka pada level 93.134.
Likuiditas dolar diperkirakan akan bergerak pada hari ini, di tengah liburnya sejumlah pasar modal seperti di China, Korea Selatan, Hong Kong, India dan Australia.
Sementara itu, mata uang euro turun 0,32% atau 0,0038 poin ke level US$1.1776 per euro, karena investor dengan mengawasi situasi di Spanyol saat referendum kemerdekaan Catalunya berlangsung di Spanyol.
Dilansir Reuters, polisi Catalunya berupaya untuk mencegah pelaksanaan referendum kemerdekaan dan mencegah warga untuk memberikan suaran di lokasi-lokasi yang disiapkan sebagai tempat pemmungutan suara. Ratusan orang dikabarkan terluka dalam insiden ini.
Sementara itu, data ekonomi AS pada hari Jumat menunjukkan belanja konsumen hampir tidak naik pada bulan Agustus. Namun, hal itu diimbangi oleh kenaikan indeks manajer pembelian dari ISM Chicago yang tak terduga dan data sentimen konsumen yang sejalan dengan ekspektasi.
Terhadap yen, dolar AS terpantau menguat 0,29% atau 0,33 poin ke level 112,84 yen per dolar AS pada pukul 9.11 WIB.
Data yang dirilis hari ini menunjukkan bahwa kepercayaan produsen Jepang meningkat bulan lalu, menandakan bahwa pemulihan ekonomi negara tersebut mungkin akan terkumpul berkat permintaan global yang kuat. .
Data tersebut juga dapat membantu Shinzo Abe meyakinkan para pemilih pada pemilihan umum 22 Oktober mendatang bahwa kebijakan stimulus "Abenomics" telah meningkatkan kesejahteraan mereka.
Masafumi Yamamoto, kepala analis valas Mizuho Securities, mengatakan ada dua skenario utama untuk yen setelah pemilihan umum mendatang.
"Jika hasilnya dianggap sebagai hasil buruk bagi partai Abe, maka beberapa investor mungkin melihatnya sebagai awal dari akhir ‘Abenomics' yang berarti akhir dari tren pelemahan yen," katanya, seperti dikutip Reuters.
"Tapi ada kemungkinan lain juga, dengan kedua pihak menyerukan langkah stimulus, investor mungkin akan menjual yen. Secara keseluruhan, dolar / yen masih didominasi oleh faktor A.S," lanjutnya.